Baru Nikah, Curi Uang Kotak Amal untuk Renovasi Rumah

Selasa, 26 September 2017 – 06:04 WIB
Tersangka (kanan) dan salah satu kotak amal yang uangnya diembat. Foto: Andi Chorniawan/Radar Magetan/JPNN.com

jpnn.com, MAGETAN - Belum genap satu bulan menikah, Ahmad Safii, 22, mencuri uang dari kotak amal untuk membayar kuli yang merenovasi rumahnya.

Warga Desa Tanjungsari, Panekan, Magetan, Jatim, harus tidur di sel tahanan.

BACA JUGA: Syukurlah, Kakek Sebatang Kara Itu Akhirnya Dibantu

Itu terjadi setelah dia diringkus warga lantaran diduga mencuri uang kotak amal Masjid Al Hasan di Desa Bulugedeg, Bendo.

''Iya, dia (tersangka, Red) ini manten anyar,'' kata Kapolsek Bendo AKP Daeng Winarto kemarin (25/9).

BACA JUGA: Miskin, Ditinggal Istri, Kena Pungli Pula

Saat digeledah petugas, pria itu kedapatan menyimpan duit Rp 667 ribu di saku celananya yang diduga hasil curian.

Uang ratusan ribu itu sebagian merupakan hasil perbuatan panjang tangannya dalam rentang waktu sekitar dua jam di empat masjid Kecamatan Bendo.

Perinciannya, dua tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Duwet dengan barang bukti uang Rp 18 ribu dan Rp 67 ribu, Desa Kleco Rp 30 ribu, serta Desa Bulugledeg Rp 244 ribu.

Sedangkan sisanya dari dua masjid di Desa Pojoksari, Sukomoro. ''Saat ini masih kami periksa intensif kapan pencurian di Desa Pojoksari itu dilakukan,'' kata Daeng.

Daeng mengungkapkan, sebelum Safii dibekuk warga, pihaknya sudah mendapatkan laporan yang menyebut uang kotak amal masjid Desa Kleco hilang sekitar pukul 10.00.

Petugas pun langsung melakukan penyisiran ke wilayah selatan. Sebab, diduga pelaku belum lari jauh dan masih beraksi di beberapa masjid lainnya.

Dugaan tersebut terbukti. Satu jam kemudian ada laporan dari perangkat Desa Bulugedeg, juga soal pencurian uang kotak amal.

''Langsung kami bawa ke mapolsek untuk diperiksa. Tersangka mengaku sebelumnya juga mencuri di dua masjid Desa Duwet,'' ujarnya.

Dia menambahkan, terungkap pula bahwa Safii telah mencuri kotak amal di Masjid Al Hasan, Sabtu lalu (23/9).

Pihaknya menduga tersangka kembali melakukan pencurian di Desa Bulugedeg dan sekitarnya karena merasa bisa menggasak uang kotak dengan mudah.

Saat ini pihaknya berusaha mencari alasan tersangka mencuri. Sedangkan modus, kata Daeng, yakni menyisir masjid yang sekiranya sepi menggunakan sepeda motor.

Kemudian, masuk ke dalam dan langsung menyasar kotak amal. Gembok kotak dibuka paksa dengan bolt cutter (gunting besi) dan obeng yang disimpan di tas. ''Melihat alat yang dibawa sepertinya sudah memiliki niat mencuri,'' jelas Daeng.

Suparmo, salah seorang warga yang tinggal di sebelah utara masjid, mengaku sudah curiga saat Safii tiba di depan masjid menggunakan motor Suzuki Spin nopol AE 6942 RC.

Kecurigaan semakin menguat lantaran tersangka langsung masuk, padahal baru jarum jam baru menunjukkan pukul 11.00 alias belum memasuki waktu salat zuhur.

Dari dalam rumahnya, Suparmo melihat pelaku langsung memindahkan kotak amal di masjid.

Merasa Safii hendak mencuri, dia langsung melapor ke kantor desa yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu, bersama perangkat kembali ke masjid dan menangkap pelaku.

Kala itu pelaku sudah hendak kabur. Sontak, Suparmo menangkap kausnya hingga akhirnya pelaku terjatuh dan berhasil diringkus warga. Saat diperiksa, tersangka mengelak mencuri.

Namun, warga tidak percaya karena posisi gembok kotak amal sudah terbuka. ''Uang yang diambil yang nominalnya besar. Kalau recehan ditinggal. Mungkin untuk mengelabui warga agar tidak sadar kalau dicuri,'' ujarnya.

Kepada Jawa Pos Radar Magetan, Safii mengaku nekat mencuri untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Kuli bangunan itu menyebut uang hasil curian untuk membayar tukang yang merenovasi rumahnya. ''Hari ini (kemarin, Red) terakhir bayar pekerja,'' katanya. (cor/isd)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler