Baru PDIP yang Terima Gerindra untuk Masuk Koalisi?

Senin, 14 Oktober 2019 – 20:53 WIB
Prabowo Subianto dan Surya Paloh menyampaikan keterangan pers. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai tidak terdapat ideologi dalam peta politik Indonesia.

Ujang mengungkapkan hal itu untuk mengomentari pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Minggu (13/10).

BACA JUGA: Dahnil: Pak Prabowo Nothing to Lose

"Enggak ada koalisi berbasis ideologi. Jadi, yang ada berbasis kepentingan dan pragmatisme. Ideologi itu jualan saja," ucap Ujang saat dihubungi JPNN, Senin.

Menurut Ujang, pertemuan Prabowo dengan Paloh ialah upaya Gerindra bisa masuk koalisi pemerintahan era Joko Widodo atau Jokowi.

BACA JUGA: Gerindra Yakin Pendukung Setia Tidak Akan Tinggalkan Prabowo – Sandi

Gerindra yang berbeda kubu dengan Jokowi saat Pemilu 2019, tampak tidak ingin mengambil jalan menjadi oposisi.

"Pertemuan tadi malam dan rencana pertemuan dengan Airlangga dan lainnya, itu, kan, bagian langkah melobi dan meminta restu," ucap Ujang.

BACA JUGA: Percayalah, Prabowo dan Surya Paloh Tak Bicarakan Jatah Menteri

Saat ini, kata Ujang, hanya PDI Perjuangan yang menerima Gerindra untuk bisa masuk koalisi.

Sisa partai pendukung Jokowi lainnya saat Pemilu 2019, belum menerima keberadaan Gerindra di koalisi.

"Oleh karena itu perlu dukungan Surya Paloh dan ketua umum partai koalisi lain. Itu secara nyata dan jelas, pertemuan Prabowo dan ketum partai lain ialah bagian dari komunikasi politik untuk memuluskan masuk koalisi Jokowi," timpal dia.

Sebelumnya Prabowo dengan Paloh menjamin pertemuan di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu kemarin.

Dari pertemuan itu, keduanya menyepakati tiga poin yang intinya komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler