Baru Saja Angkatan Udara Dibentuk, Para Kadetnya Nekat Lakukan Ini...

Sabtu, 09 April 2016 – 11:10 WIB
Pesawat Dakota VT-CLA. Foto: Public Domain.

jpnn.com - HARI ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) merayakan hari jadi ke 70. 

Momentum ini merujuk pada peristiwa 9 April 1946. Ketika itu, Tentara Republik Indonesia (TRI) Jawatan Penerbangan dihapuskan. Berganti nama jadi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

BACA JUGA: Salut! Inilah Pertempuran Legendaris Angkatan Laut Indonesia

AURI yang masih seumur jagung, pada 29 Juli 1947 berjibaku dengan angkatan perang Belanda yang merongrong kemerdekaan Indonesia (1945-1949).

Pagi itu Mulyono, Suharnoko Harbani dan Sutarjo menerbangkan dua pesawat; Cureng dan Guntei. 

BACA JUGA: Adrian B. Lapian…Ini Dia Maestro Sejarawan Maritim Indonesia

Mereka dengan gagah berani menyerang kubu pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa. 

Aksi tiga orang kadet itu membuat Belanda berang. Mereka balas dendam, meski bisa dibilang kurang tepat sasaran. 

BACA JUGA: Kapalnya Diamuk Badai, Nakhoda Legendaris ini Dengar Adzan, Masuk Islam Deh...

Ceritanya, selang beberapa jam setelah penyerbuan tersebut, sebuah pesawat sipil Dakota VT-CLA yang diterbangkan Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarno mengudara di langit Jawa.

Demi melihat itu, pesawat tempur Belanda jenis Kittyhawk memburu mereka. 

Padahal, pesawat sipil itu membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. 

Pendek kisah, pesawat itu pun ditembak jatuh di daerah Ngoto, Bantul, Yogyakarta. Para peletak pondasi AURI itu pun gugur. 

Di lokasi jatuhnya pesawat tersebut, telah dibangun monumen mengenang perjuangan AURI. 

Dan, nama-nama mereka diabadikan jadi nama-nama bandara. 

Bandara Adisucipto di Yogyakarta, bandara Adi Sumarno di Solo dan bandara Abdurahman Saleh di Malang. (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Teknologi Nenek Moyang Indonesia Diuji di Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler