Baru Sampai di Asrama Haji Surabaya, Mbah Salami Minta Pulang

Selasa, 06 Juni 2023 – 22:20 WIB
Nenek Salami, warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Calon haji asal Kota Kediri ini meminta pulang sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. (ANTARA/ HO-petugas)

jpnn.com, KEDIRI - Anak Mbah Salami (72) terpaksa menunda keberangkatan ibadah haji ibunya.

Salami calon haji asal Kota Kediri, Jawa Timur, meminta kepada petugas untuk pulang saat sudah tiba di Asram Haji, Surabaya.

BACA JUGA: Menag Yaqut Ancam Pulangkan Petugas Haji Nakal

Salami tiba-tiba meminta pulang setelah sampai di Asrama Haji Surabaya. Dia ingat kegiatan kirim doa tujuh hari putrinya.

"Adik saya meninggal dan kemarin itu tujuh harinya. Ibu saat itu masih di Asrama Haji, Sukolilo belum ke bandara. Ketemu dengan petugas meminta pulang," kata Khoirul Anam, putra dari Mbah Salami di Kediri, Selasa.

BACA JUGA: Jemaah Calon Haji Meninggal di Madinah, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Khoirul Anam mencoba meminta anggota keluarga lainnya ke Surabaya mendampingi ibunya.

Namun, saat didampingi ibunya masih tetap kukuh ingin pulang ke Kediri.

BACA JUGA: Nafsu Terapis SPA Melihat Anak Perempuan WN Australia Tak Bisa Dibendung

Dirinya mengungkapkan adik kandungnya memang meninggal dunia saat mendampingi murid-muridnya ikut porseni di Kota Kediri.

Adiknya itu meninggal usia 37 tahun dan sudah dimakamkan. Senin (5/6) adalah tujuh hari adiknya.

Keluarga, kata dia, juga sudah menjelaskan kepada petugas jika ibunya mempunyai penyakit pikun dua tahun terakhir.

Bahkan, saat di dalam rumah sendiri pun meminta pulang ke rumahnya.

Keluarga mendampingi di Surabaya, dengan harapan bisa tenang, namun, ibunya tetap kukuh mau pulang.

Akhirnya, keluarga memutuskan untuk menunda keberangkatan ibunya haji tahun ini dengan alasan kondisi penyakit ibunya.

"Keputusannya kami minta tunda, karena tidak bisa berangkat. Pikir saya, kalau masih memungkinkan ibu bisa berangkat, kan, ada tetangga yang ibu juga kenal. Tetapi, karena ibu pikun, terus di sana tidak nyaman, jadinya minta tunda," kata dia.

Sebenarnya, kata dia, ibunya saat hendak berangkat dari Aula Muktamar, Lirboyo, Kota Kediri sangat senang. Segala persiapan sudah dibawa.

Keluarga pun mengantarkan ibunya ke aula muktamar tersebut, Ahad (04/06) sore. Namun, karena kondisi akhirnya keluarga memutuskan untuk menunda.

Ibunya, kata dia, telah daftar haji pada 2011 dengan ayahnya. Namun, saat ini ayah sudah meninggal sehingga diganti oleh adik.

Ibunya berangkat sendiri ke Tanah Suci, sebab adiknya ternyata tidak masuk dalam jamaah calon haji yang berangkat tahun ini. Dirinya berharap, tahun depan adiknya bisa lolos sehingga bisa mendampingi ibu menunaikan ibadah haji.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri Moh Qayyim mengatakan pihaknya sudah menerima rekomendasi dari dokter yang memeriksa nenek Salami.

Jika sampai pemberangkatan terakhir belum sembuh, dipastikan tidak bisa berangkat tahun ini.

Namun, dia mengatakan jemaah calon haji memang memungkinkan untuk menunda keberangkatan di tahun berikutnya jika tidak bisa berangkat tahun ini.

"Kalau tahun ini tidak bisa, tahun depan otomatis akan dipanggil lagi," kata dia.

Untuk jemaah haji asal Kediri, kata dia, saat ini sudah sampai Makkah. Semua jamaah dalam kondisi sehat. Terdapat tim dokter yang juga mendampingi dan memastikan kesehatan dari semua jamaah.

Jumlah jemaah haji asal Kota Kediri yang berangkat pada 2023 ini adalah 450 orang. Jamaah calon haji asal Kota Kediri tergabung dengan Kabupaten Kediri dan Kota Blitar, dalam Kloter 32. Rombongan berangkat pada Ahad (4/6). (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... AKBP Aszhari Kurniawan: Tembak di Tempat Gerombolan Bermotor Membuat Onar


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler