Baru Sementara, Sudah Dimosi Tak Percaya

Kamis, 10 September 2009 – 12:12 WIB
SEMARANG- Ketua DPRD Sementara Kota Semarang Rudi Nurrahmat mendapat mosi tida percaya dari anggota dewan lainnyaMereka kecewa dengan gaya kepemimpinan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang itu yang lamban, tidak cekatan dan selalu berubah-ubah dalam menentukan kebijakan.

Dalam rapat seperti pembasahan tata tertib dewan, Rudi dinilai membuat pembahasan mejadi lamban

BACA JUGA: 27 Hektar Ladang Ganja Dimusnahkan

Dibandingkan DPRD Jateng yang pelantikannnya lebih telat, tata tertib dewan hampir selelsai di bahas
Namun di DPRD Kota sampai saat ini baru merampungkan 35 pasal dari rencana 75 pasal.

"Rapat yang dipimpin pak Rudi sering berjalan lamban dan sering berubah-ubah dalam mengambil keputusan, sehingga sering muncul interupsi," kata salah seorang anggota dewan yang enggan dikorankan

BACA JUGA: PNS Aceh Timur Keluhkan Layanan BKPP

Mosi tidak percaya ini tengah digodok oleh sejumlah anggota dewan yang kecewa dengan Rudi Nurahmat.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Fraksi PDIP Kota Semarang Supriyadi SSos menegaskan dirinya sebenanrnya menghormati aturan yang menempatkan pemenang pemilu sebagai ketua dewan
Namun menurutnya, sebagai partai pemenang pemilu, Partai Demokrat hendaknya menempatkan kader terbaik yang memiliki kemampuan dalam memimpin dewan serta dapat merangkul semua kalangan yang ada

BACA JUGA: Sindikat Pencuri Cilik Resahkan Aceh

"DPRD kan lembaga politik yang terdiri dari berbagai parpol, hendaknya pimpinan tertinggi mampu merangkul semua kelompok," katanya.

Selain itu, menurutnya sosok ketua harus bebas dari konflik baik diinternal partainya maupun dengan pihak lainLembaga politik seperti DPRD, katanya tidak bisa dilepaskan dari konflik kepentingan, makanya ketua yang terpilih nanti harusnya memiliki potensi konflik paling kecil.

Supriyadi menambahkan ketua dewan yang bakal ditetapkan nanti juga bisa diterima semua kalangan sehingga dalam melaksanakan tugas nanti akan lebih mudahKalau pemimpin dewan orang yang sulit diterima, yang bakal menjadi korban adalah lembaga dewan sendiri"Silahkan partai pemenang pemilu menentukan siapa figur terbaik yang bakal diajukan sebagai ketua dewan, yang penting bisa merangkul semua kalangan dan diterima dengan baik," tandas

Ketua FPAN DPRD Kota Agung Purno Sarjono juga berharap agar ketua dewan ke depan memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang mumpuni serta dapat diterima oleh semua kalanganSebagai anggota dewan, Agung tentu berharap agar figur ketua bisa menjadi contoh bagi anggota dewan yang lain"Tentu harus memiliki intregitas, kemampuan dan kapabilitas yang memadai, ini lembaga yang terhormat," tandas Agung.

Hal yang tidak jauh beda juga disampaikan ketua FPDIP DPRD Kota Semarang Bambang Sutrisno SEMenurutnya, FPDIP menerima aturan tentang calon ketua dewan berasal dari partai pemenang pemilu"Kami terima aturan partai pemenang pemilu sebagai ketua dewan, karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama, namun kami berharap agar partai pemenang pemilu mengirimkan kader terbaik menjadi ketua dewan," kata Bambang kemarin.

Wakil rakyat asal Semarang Utara ini menilai seorang pemimpin lembaga dewan, tentu merupakan kader yang terbaik dari partai tersebut"Saya berharap figur ketua dewan nanti memiliki kemampuan dan intregitas yang memadai," tandasnya(dib/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Idhul Fitri, Tarif Hotel Di Jogja Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler