Baru Terbayar 20 Persen

Minggu, 06 Mei 2012 – 08:24 WIB

SURABAYA - Ibarat wabah, krisis finansial juga menyerang Persebaya Surabaya. Untuk bulan April lalu, gaji pemain, pelatih, dan ofisial Green Force baru terbayarkan 20 persen. Hal itu tak lepas gara-gara pemasukan Persebaya di bulan April lalu yang nyaris tak ada.

Ya, di bulan April lalu Persebaya melakoni tiga laga away. Sebenarnya tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu mempunyai jadwal lawan PSMS Medan di Gelora Bung Tomo 8 April lalu. Namun karena panpel Persebaya gagal mendapat izin kepolisian, akhirnya pertandingan urung digelar.

Nah, tersendatnya bayaran tersebut sempat membuat para pemain nggrundel kemarin (5/5). Maka seusai latihan pukul 09.00 WIB, manajemen serta PT.Pengelola Persebaya menggelar pertemuan dengan pemain serta ofisial tim di lantai 2 Wisma Persebaya.

Saking rahasianya pertemuan itu, manajer Persebaya Saleh Hanifah sempat mengusir salah satu wartawan yang nyanggong ditangga dekat lokasi. Pertemuan itu tampaknya berjalan alot dan disertai interupsi. Bahkan dari lantai 1 Wisma Persebaya, keriuhan pertemuan itu terdengar.

Usai pertemuan jam 11.00 WIB, Dirut PT.Pengelola Persebaya Dityo Pramono yang ditemui di parkir wisma menolak berkomentar banyak. Namun Dityo tak memungkiri kalau Persebaya memang mengalami krisis keuangan saat ini. "Saya tak bisa berkomentar banyak. Semua keterangan lewat satu pintu yakni Media Relation," kata Dityo sambil berlalu.

Serupa dengan Dityo, Saleh juga tak mau banyak omong. Sejak turun dari lantai 2, Saleh keluar menuju parkir dan sambil terus berbicara lewat telepon selulernya. Tanpa babibu, Saleh langsung masuk mobil dan ngacir menggunakan Jazz silver nya.

Kepada wartawan, Media Realtion Persebaya Surahman mengakui sebagai sesama tim yang dikelola konsorsium, Persebaya juga mengalami masalah keterlambatan gaji. "Kendalanya dengan tim-tim IPL lain sama. Tapi karena nama besar Persebaya dan sejarahnya, pemain tetap komitmen untuk Persebaya," ucap Ram, sapaan Surahman.

Ram juga membantah kabar yang menyebut pemain melakukan mogok tanding. "Mereka tidak berpikir untuk mogok. Sangat naif bagi pemain bila keterlambatan gaji dijadikan alasan untuk mogok latihan atau tanding. Mereka melihat bagaimana pengorbanan para suporter untuk Persebaya, sampai korban nyawa," imbuh mantan wartawan itu.

Akhirnya setelah melakukan perundingan alot, disepakati tim akan mendapatkan 20 persen dari total dana yang dikeluarkan manajemen untuk gaji tim per bulan. Perlu diketahui, untuk gaji tim (pelatih, pemain dan ofisial) , manajemen mengeluarkan dana sebesar Rp 1 miliar.

"Nantinya 20 persen dari nilai total (Rp 1 miliar, red.) itu diserahkan di salah satu pelatih. Kondisinya, ada yang sangat mendesak butuh, ada yang belum butuh. Nah, yang mendesak kebutuhannya langsung menghubungi pelatih itu" terang Ram. Pria asal Gresik itu memastikan dana 20 persen itu sudah ada di kantong manajemen saat ini.

"Mereka berharap loyalitas mereka diapresiasi. Mereka juga ingin kepastian agar hak-hak terpenuhi oleh PT Pengelola Persebaya dalam waktu dekat ini. Karena kewajiban mereka untuk tanding dan berlatih sudah mereka penuhi," ujar Ram. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Dibayar, Pemain Fight


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler