JAKARTA---Prestasi Badan SAR (Search And Rescue ) Nasional tak hanya diakui di dalam negeri. Pasukan oranye dibawah pimpinan Marsekal Madya Daryatmo itu juga kondang di level internasional. Salah satu buktinya, Basarnas dipercaya menjadi tuan rumah pelatihan SAR tingkat internasional mulai 29 Mei – 3 Juni 2012 di Padang , Sumatera Barat.
Kepala bagian humas Basarnas Marsma Gagah Prakosa kemarin menjelaskan, pelatihan itu diikuti oleh 180 peserta dari 22 negara yang tergabung dalam International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG). ” Ini acara INSARAG untuk Asia Pasifik,” katanya.
INSARAG dibentuk pada tahun 1991 setelah oeprasi misi kemanusiaan bersama di Meksiko (1985) dan gempa Armenia (1988). Lembaga yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss ini mempunyai anggota di seluruh belahan benua. ”Di Padang, nanti akan berlatih dan membahas tentang penanganan gempa dalam skala cepat ,” katanya.
Selain berbagi ilmu-ilmu baru tentang SAR yang dinamis, pertemuan juga jadi ajang komunikasi antar lembaga SAR di dunia. ”Kita hidup dalam kampung internasional, kalau satu negara butuh bantuan tentu yang lain siap membantu. Nah, prosedur komunikasi dan tata caranya kita bahas disana,” katanya.
Indonesia yang berada dalam jalur patahan dan gunung api telah berkali-kali mempunyai pengalaman menangani gempa. Misalnya, gempa dan tsunami Aceh 2004 , gempa Jogja Mei 2006 , gempa Bengkulu, gempa Papua dan gempa Padang 30 September 2009 yang menewaskan 1.100 jiwa. ”Basarnas yang mengabdi untuk kemanusiaan harus siap dengan kondisi terburuk sewaktu-waktu,” katanya.
Selain gempa, Basarnas juga terlibat dalam operasi penangnan musibah bencana alam maupun musibah transportasi. Operasi terakhir yang baru saja selesai dilaksanakan adalah pencarian dan evakuasi pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak 10 Mei lalu. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih WTP, SDA Janji Pegawai Kemenag Dapat Renumerasi
Redaktur : Tim Redaksi