jpnn.com, JAKARTA - Grup musik Base Jam memberi klarifikasi terkait pembubaran konser mereka di Aceh oleh sekelompok orang dari organisasi masyarakat, Minggu (7/7) lalu. Mereka pun meminta maaf pada fan yang tidak bisa menyaksikan konser tersebut secara utuh.
"Kami dari Base Jam ingin menanggapi tentang kejadian konser Base Jam di Aceh Culinary Festival. Kami ingin meminta maaf buat semua pihak yang terkait yang langsung atau tidak langsung atas ketidaknyamannnya," kata Sigit Whardana sebagai vokalis dalam video yang diunggah akun Instagram resmi @basejamofficial.
BACA JUGA: Ini 5 Band Penutup di Synchronize Festival 2017, Ada Slank
"Yang pasti kami juga minta maaf kepada Base Jam friend di Aceh yang sudah mendukung, menanti kami selama 25 tahun ini sampai akhirnya kami bisa datang ke Aceh," sambungnya.
BACA JUGA: Base Jam Bakal Ramaikan Synchronize Fest 2017 di Jakarta
BACA JUGA: Base Jam Bakal Ramaikan Synchronize Fest 2017 di Jakarta
Base Jam menyayangkan adanya kejadian pembubaran konser mereka di Aceh. Sehingga pemilih hit Bukan Pujangga itu hanya bisa membawakan tiga dari sepuluh lagu yang disiapkan.
"Kami sangat menyesal dan menyayangkan situasi yang terjadi semalam. Terutama dari rencana setlist kami menyanyikan 10 lagu dan kami hanya bisa menyanyikan 3 lagu tadi malam," ujar personel Base Jam lainnya.
BACA JUGA: Terserang Strok, Tio Pakusadewo Mulai Sadarkan Diri
Meski demikian, Base Jam tetap berterimakasih kepada pihak yang telah mengundang mereka ke Aceh. Base Jam berharap bisa kembali tampil di sana untuk mengobati kerinduan fan.
"Kami ingin berterima kasih kepada Pemprov Aceh dan penyelenggara yang sudah mempercayakan kami untuk mengisi acara di Aceh Culinary Fersitval. Dan juga khusus kepada kepolisian yang telah memberikan dukungan dan pengamanan yang sangat baik selama kami ada di sini. Dan kami sangat aman. Kami berharap bisa kembali ke Aceh di waktu mendatang dengan kondisi dan situasi yang lebih kondusif dan menyenangkan," tutup pihak Base Jam.
Seperti diketahui, konser Base Jam dalam malam penutupan Aceh Culinary Festival (ACF) 2019 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh pada Minggu (7/7) malam dibubarkan sekelompok orang. Grup yang dimotori Sigit Whardana itu harus menyetop penampilan pada lagu ketiga.
Pembubaran konser Base Jam diduga karena protes terhadap desain poster konser yang memajang gambar Masjid Raya Baiturrahman di bawah foto personel grup band. Salah satu ormas di sana melakukan protes agar konser Base Jam dihentikan saat acara.
Terkait kejadian itu, pihak kepolisian sudah menangkap satu orang yang diduga pelaku pemukulan saat pembubaran konser Base Jam. Tersangka berinisial MZ (30) diduga melakukan pemukulan terhadap anggota polisi yang melakukan pengamanan. Sejauh ini, polisi masih mencari provokator dalam pembubaran konser Base Jam. (mg3/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dedi Yondra, Djainab Natalia Saroh