jpnn.com, BANGKA - Basri, 47, nelayan asal Sungailiat, dikabarkan hilang setelah diduga terjatuh dari perahu kolek-kolek saat dia sedang melaut.
Hingga semalam, rekan-rekannya sesama nelayan yang melakukan pencarian dan korban masih belum ditemukan.
BACA JUGA: Pengadaan Kapal Perikanan Libatkan Nelayan
Ketua HNSI Kabupaten Bangka Ridwan membenarkan kejadian ini. Korban yang melaut sejak Minggu subuh (26/11) berada pada titik lokasi Pancang 2013. Di tempat itu, terdapat juga 11 perahu kolek-kolek yang ikut melaut dengan jarak tertentu termasuk salah satunya adalah korban.
”Informasi yang didapat, ada 11 perahu kolek-kolek berada di titik 11 mil lah dari muara Air Kantung ini ke arah Timur Laut. Jadi, mereka ni mancing di lokasi karang itu, nama lokasi itu Pancang 2013," sebut Ridwan saat dikonfirmasi Babel Pos, semalam.
BACA JUGA: Gandeng Pemkab Jember, BTN Bangun Kampung Nelayan Puger
Dalam kejadian kemarin, terlihat ada salah satu perahu berputar-putar sendiri yang kemudian didekati oleh nelayan lainnya, Yono cs.
Setelah dilihat, perahu yang berputar-putar sendiri itu tidak ada lagi pemiliknya. Cuaca saat kejadian kemarin diakuinya memang dalam keadaan ada angin, sehingga lautan tidak terlalu tenang.
BACA JUGA: KKP Distribusikan Bantuan Alat Penangkapan Ikan di Tegal
"Jadi perahu itu putar-putar, jalan sendiri. Kejadian itu jam 11 siang. Perahu itu berputar-putar sendiri tanpa ada nahkodanya, didekati tidak ada korbannya," tukasnya.
Setelah melihat perahu milik korban kosong, Yono bersama temannya, Wawan yang melaut kemudian menghentikan perahu korban. Informasi tersebut kemudian disampaikan kepada nelayan perahu kolek-kolek lainnya di lokasi kejadian serta melakukan pencarian.
"Setelah itu, para nelayan 11 perahu kolek-kolek ini menyebar melakukan pencarian. Dari jam 11 sampai jam 1 itu tidak ditemukan. Jadi jam 1 itu mereka tarik kolek-kolek ke daratan," tukasnya.
Setelah tiba di daratan, Ridwan kemudian meminta Wakil Ketua HNSI, Yoyok melakukan pencarian. Dikerahkan 2 tim, dari nelayan 1 dimpin Yoyok dan nelayan 2 yang dipimpin oleh Asman.
"Jadi mereka melakukan pencarian di lautan sana, sampai sekarang saya menunggu di dermaga," tandasnya.
Terkait kondisi korban yang sudah beristri dengan satu anak diketahui tidak dalam kondisi sakit sebelum melaut.
Atas kejadian ini, pihaknya telah menyampaikan laporan ke tim pencarian seperti Basarnas, TNI AL dan Satpolair, namun hingga semalam pukul 19.45 WIB baru nelayan yang melakukan pencarian.
"Sejauh ini baru nelayan yang turun. Kita berharap korban segera dapat ditemukan," harapnya.(trh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Tempuh Berbagai Pendekatan Bantu Nelayan Tegal
Redaktur & Reporter : Budi