jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat melontarkan candaan sebelum mengungkap pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas soal naturalisasi dan normalisasi Sungai Ciliwung, Rabu pagi (8/1).
"Khusus DKI, ini yang ditunggu-tunggu. Terima kasih Pak Gub datang ke kantor saya. Beliau telepon jam delapan akan datang ke kami, kami diskusi," ucap Basuki saat konferensi pers usai rapat Pencegahan dan Penanganan Dampak Banjir, di Kantor Presiden, Rabu petang.
BACA JUGA: Jokowi Minta Anies Baswedan dan Basuki Hadimuljono Kerja Lebih Cepat
Diketahui, Anies dan Basuki sempat berbeda pendapat soal cara mengatasi banjir di ibu kota dengan mengambalikan fungsi sungai Ciliwung. Namun terdapat perbedaan istilah antara mereka, yakni normalisasi atau naturalisasi.
"Tidak ada bedanya antara naturalisasi dan normalisasi, kenapa? Karena semuanya butuh pelebaran sungai. Itu intinya. Ini yang disampaikan dalam rapat (dengan presiden). Bahkan, kami sudah buat jadwal dengan Gubernur untuk cek lapangan bersama dari Sukamahi, Ciawi, turun ke bawah. Kami sedang cari waktu berdua," tutur Basuki.
BACA JUGA: Petisi Copot Anies Baswedan Sebagai Gubernur DKI Jakarta Kembali Viral
Dalam kongferensi pers itu, Basuki menegaskan bahwa dirinya tidak ada persoalan dengan Anies Baswedan dalam konteks normalisasi atau naturalisasi yang sempat ramai di media sosial itu.
"Dari dulu saya sampaikan enggak ada masalah. Sama, hanya terminologi yang berbeda-beda. Tidak ada perbedaan yang mendasar. Secara teknis semua membutuhkan pelebaran. Bahkan gubernur sampaikan, di tikungan kalau enggak dibeton akan jebol," jelas Basuki.
Anies sendiri saat ditanya terpisah soal kelanjutan naturalisasi hanya menyampaikan bahwa program itu untuk jangka panjang.
"Itu jangka panjang. Jadi jangka pendek sekarang penanganan pada korban dan tadi pagi saya dengan Menteri PUPR membahas ini juga. Jadi memang pada akhirnya kita sama-sama supaya komprehensif dari hulu sampai hilir," katanya menjelaskan. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam