JAKARTA - Sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Kejadian inilah yang menimpa jamaah Umrah asal Gorontalo. Sudah mengeluarkan uang Rp3,5 miliar untuk pemberangkatan 204 orang, para jemaah malah diberikan cek kosong oleh pihak PT Khalifah Sulthan Tour.
Darmawan Duming, anggota DPRD Kota Gorontalo, mengungkapkan, pada 27 Februari, Dirut PT Khalifah Sulthan Tour telah memberikan banyak janji dan membuat surat pernyataan kepada jamaah Umrah. Tujuannya agar jamaah bersabar karena travel akan memberangkatkan mereka.
"Salah satu dan pernyataan yang dibuat Pak Purna Irawan adalah bila tanggal 28 Februari jamaah tidak bisa berangkat, maka dua cek yang diberikan kepada kami akan dicairkan," ujar Darmawan yang ditemui di kantor Sulthan Tour, Jumat (1/3).
Dia membeberkan dua cek tersebut, masing-masing bernilai Rp450 juta dan Rp4,3 miliar. Dua cek tersebut menjadi jaminan travel kepada jamaah.
"Tapi janji untuk memberangkatkan kami pada 28 Februari ternyata batal juga. Makanya kami pada 1 Maret langsung mencairkan cek tersebut dan ternyata ceknya kosong alias tidak ada isinya," kata Darmawan dengan nada geram.
Selain menyerahkan dua cek, Dirut Sulthan Tour Purna Irawan menurut dia, juga memberikan surat pernyataan bermaterai yang bermaterai. Salah satu poinnya adalah bila Purna Irawan tidak mengembalikan dana jamaah, dia bersedia dituntut secara hukum.
"Ini sudah lewat Jumatan, hasilnya belum kelihatan. Sepertinya pihak travel itu sudah berniat menipu kami," tuding Darmawan.
Sementara itu Purna Irawan enggan memberikan komentan apapun. Dia malah meminta aparat kepolisian dari Polsek Senen untuk meminta media tidak mengekspos masalah tersebut. Upaya konfirmasi pun tidak berhasil dilakukan karena Irawan memilih bersembunyi di ruangannya. (esy/jpnn)
Darmawan Duming, anggota DPRD Kota Gorontalo, mengungkapkan, pada 27 Februari, Dirut PT Khalifah Sulthan Tour telah memberikan banyak janji dan membuat surat pernyataan kepada jamaah Umrah. Tujuannya agar jamaah bersabar karena travel akan memberangkatkan mereka.
"Salah satu dan pernyataan yang dibuat Pak Purna Irawan adalah bila tanggal 28 Februari jamaah tidak bisa berangkat, maka dua cek yang diberikan kepada kami akan dicairkan," ujar Darmawan yang ditemui di kantor Sulthan Tour, Jumat (1/3).
Dia membeberkan dua cek tersebut, masing-masing bernilai Rp450 juta dan Rp4,3 miliar. Dua cek tersebut menjadi jaminan travel kepada jamaah.
"Tapi janji untuk memberangkatkan kami pada 28 Februari ternyata batal juga. Makanya kami pada 1 Maret langsung mencairkan cek tersebut dan ternyata ceknya kosong alias tidak ada isinya," kata Darmawan dengan nada geram.
Selain menyerahkan dua cek, Dirut Sulthan Tour Purna Irawan menurut dia, juga memberikan surat pernyataan bermaterai yang bermaterai. Salah satu poinnya adalah bila Purna Irawan tidak mengembalikan dana jamaah, dia bersedia dituntut secara hukum.
"Ini sudah lewat Jumatan, hasilnya belum kelihatan. Sepertinya pihak travel itu sudah berniat menipu kami," tuding Darmawan.
Sementara itu Purna Irawan enggan memberikan komentan apapun. Dia malah meminta aparat kepolisian dari Polsek Senen untuk meminta media tidak mengekspos masalah tersebut. Upaya konfirmasi pun tidak berhasil dilakukan karena Irawan memilih bersembunyi di ruangannya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Mangkir, Ridwan Dipanggil Lagi
Redaktur : Tim Redaksi