jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membeberkan alasan Basuki Tjahaja Purnama mengajukan lelang proyek lebih awal.
Saat pria yang karib disapa Ahok itu masih bertugas, eksekutif sudah membuat dan mengusulkan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2017, sebanyak tiga kali.
BACA JUGA: Demo 4 November, Transjakarta Tetap Beroperasi Normal
Namun, sebanyak tiga kali juga tidak direspon pihak DPRD.
"Kemarin saya sudah datang kemudian konsultasi dengan pihak dewan dan dijelaskan mereka ingin linear, artinya APBD perubahan 2016 dulu dibahas baru kemudian berikutnya adalah RAPBD itu untuk KUAPPAS 2017," jelas Soni di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/11).
BACA JUGA: Asyik Pesta Miras, 6 Remaja Diamankan
Sementera untuk eksekutif, lanjut Soni, menginginkan yang sifatnya simultan. Kondisi seperti menunggu itulah yang menurutnya membuat eksekutif merasa gerah dan melakukan persiapan dini.
Sehingga pada saat KUAPPAS disetujui, proyeknya bisa langsung berjalan.
BACA JUGA: Mau Ikut Aksi 4 November? Ini Bocoran Menu dari FPI
Sebelumnya, Soni menegaskan tidak akan melanjutkan lelang proyek yang dilakukan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.
Total 14 proyek yang telah dilelang melalui Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa, semuanya telah dibatalkan Direktur Jenderal Otonomi Daerah itu.
"Semuanya ditunda dulu sampai pembahasan KUAPPAS selesai. Itu intinya," katanya. (uya/JPG/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plt Gubernur DKI Beber Alasan Pembatalan Lelang Era Ahok
Redaktur : Tim Redaksi