"Sebab Jodie sudah gagal menjalankan tugas pengamanan di Kalianda, Lampung Selatan," tegas Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, Selasa (30/10).
Dijelaskan Neta, kerusuhan di Lampung yang kian berkepanjangan membuat 14 warga tewas dan ratusan warga lain mengungsi. Seharusnya, tegas dia, insiden ini tidak terjadi jika pihak kepolisian bekerja profesional.
"Kapolda Lampung dan jajarannya telah gagal melaksanakan tugasnya di Lampung sehingga bentrokan makin melebar dan menambah korban jiwa," kata Neta.
Dia menyatakan, kelemahan penanganan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Lampung tersebut tentu akan berdampak pada kinerjanya nanti jika menjadi Kapolda Jabar. "Sebab Jabar lebih rawan ketimbang Lampung, apalagi di Jabar akan berlangsung pilkada," ungkapnya.
IPW menilai prestasi Brigjen Jodie sebenarnya biasa-biasa saja. Seharusnya Kapolda di Jawa terutama Jabar, adalah perwira tinggi (pati) berpangkat Irjen atau Brigjen senior yang sudah pernah menjadi Kapolda di Jawa, seperti di Banten dan Yogyakarta.
"Dikhawatirkan ia tidak mampu mengantisipasi situasi di Jabar, apalagi mengingat jam terbangnya belum memadai dan tidak mampu mengendalikan kerusuhan di Lampung Selatan," kata Neta lagi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muratawa Batal Mekar, Ancam Pindah Provinsi
Redaktur : Tim Redaksi