jpnn.com - BATAM - Serbuan kupu-kupu malam (Lyssa zampa docile) ke wilayah Batam akhir-akhir ini diklaim tidak menimbulkan efek bahaya bagi kesehatan. Kerusakan ekosistem diduga jadi salah satu penyebab hijrahnya kupu-kupu tersebut ke kota ini.
“Sampai saat ini tidak ada laporan kupu-kupu itu menyebabkan sakit atau gatal, saya sendiri pernah memegangnya saat menyapu rumah dan tidak gatal, tidak berbahaya,” ujar Sri Rupiati, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Batam, hari ini, Senin (30/6).
BACA JUGA: Pemerintah Dukung Aceh Bangun RS dengan Dana Pinjaman
Fenomena serbuan kupu-kupu ini, dia melanjutkan, berbeda dengan serbuan serangga tomcat (Paederus littoralis) beberapa waktu lalu yang menimbulkan efek ruam dan terbakar saat terkena kulit manusia.
Bahkan saat itu Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sempat mengeluarkan peringatan akibat meluasnya serbuan tomcat di tanah air. Berbeda dengan itu, Sri menyebut hingga saat ini Kemenkes juga belum mengeluarkan peringatan.
BACA JUGA: Harga Bawang Rp 35 Ribu Per Kilogram, Pedagang Menjerit
“Makanya langkah antisipasi juga belum ada karena sampai saat ini tidak ada laporan (keluhan kesehatan) akibat dari kupu-kupu tersebut,” katanya.
Jenis kupu-kupu yang banyak muncul saat malam hari tersebut serupa dengan yang pernah menyerbu Malaysia beberapa pekan lalu. Sri menduga, migrasi kupu-kupu itu ke wilayah Batam akibat kerusakan ekosistem di habitat aslinya.
BACA JUGA: Kredit Fikif, Eks Direktur PD BPR Sarimadu Kampar jadi Tersangka
“Kupu-kupu ini asalnya dari daerah di sekitar Batam, bisa dari Malaysia atau Singapura. Karena di sana terjadi fenomena kerusakan alam dan ekosistem makanya mereka pindah,” jelasnya.
Dinkes juga meminta masyarakat tidak panik dengan kabar yang beredar bahwa serangga ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Sejauh ini, pihaknya juga belum berencana untuk membasmi kupu-kupu tersebut menggunakan pestisida. (rna)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontroversi, Patung Bung Karno Akhirnya Dipasang
Redaktur : Tim Redaksi