"Saat ini, harga lele cuma Rp14 ribu per kg. Ini membuat pendapatan kami sebagai peternak lele anjlok. Padahal, sejak minggu lalu peternak sudah mulai panen lele," kata salah seorang peternak lele, Marthin seperti dilansir Batam Pos hari ini.
Biasanya, kata Marthin, menambahkan petani gembira menyambut panen lele. Sayangnya, situasi tersebut kini tidak dirasakan peternak. Peternak justru khawatir dengan panen lele mereka saat ini.
"Bagaimana tidak khawatir, harga lele anjlok sementara sudah masuk musim panen. Bukan untung, justru rugi kalau panen saat ini," ungkapnya.
Soal anjloknya harga lele, Marthin mengaku heran. Pasalnya, harga anjlok justru terjadi saat impor lele dari Malaysia anjlok. Maraknya penyelundupan lele impor pun ditengarai menjadi salah satu pemicu anjloknya harga lele.
"Kami berharap pemerintah bersikap tegas mengatasi penyelundupan lele dari Malaysia. Sikap tegas itu juga untuk melindungi peternak lele di Batam," harapnya.
Terpisah, Kepala Dinas KP2K Kota Batam, drh Suhartini mengaku belum mengetahui harga lele lokal yang anjlok akibat maraknya penyelundupan lele dari Malaysia. "Kalau soal penyelundupan, Dinas KP2K tidak punya wewenang di pintu masuk. Itu merupakan kewenangan Karantina," kata Suhartini.
Terkait maraknya penyelundupan lele asal Malaysia, Suhartini menegaskan bahwa sulit membedakan antara lele impor dengan lele lokal. Yang bisa dilakukan, kata dia, hanya melakukan pengawasan di pintu masuk Batam. "Wewenang pengawasan itu berada di Karantina," ungkapnya. (hda/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia di Papua, Polisi Temukan Airsoft Gun
Redaktur : Tim Redaksi