BATAM - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali mengamankan 84 calon TKI ilegal di Batam, Sabtu (14/1). Ke-84 calon TKI tersebut kini diamankan di balai penampungan TKI di Batam Centre sambil menunggu proses pemulangan ke daerah asal masing-masing.
Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat, mengatakan ke-84 calon TKI tersebut berasal dari Jawa Timur, umumnya Madura, dan hendak menuju ke Malaysia. Mereka ditangkap dalam operasi BNP2TKI, Sabtu (14/1) lalu.
"Tim kami membuntuti mereka setelah mendarat di Bandara Hang Nadim. Saat naik mobil, kami cegat di tengah jalan dan kami interogasi," kata Jumhur di Batam, Minggu (15/1).
Dari ke-84 calon TKI yang diamankan kemarin sekitar 60 persen laki-laki dan 40 persen wanita. Mereka akan bekerja di Malaysia menjadi penata laksana rumah tangga (PLRT) dan TKI umum.
Kata Jumhur, selama ditampung di gedung Lembaga Pemberdayaan dan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri (LP2TKI-LN) di Batam Centre, para calon TKI tersebut akan menjalani pemeriksaan dokumen. Bagi yang dokumennya lengkap, bisa langsung berangkat ke Malaysia. Sementara bagi yang belum lengkap akan dipulangkan ke daerah asalnya.
Hasil pemeriksaan awal, ada beberapa calon TKI yang sudah memiliki surat kontrak kerjasama dengan perusahaan di Malaysia. Selanjutnya BNP2TKI mengecek langsung ke perusahaan yang bersangkutan. "Jika memang benar, yang bersangkutan kita perbolehkan untuk berangkat ke Malaysia," kata Jumhur.
Sayangnya, dalam operasi Sabtu lalu tim BNP2TKI tidak berhasil menangkap calo dan agen yang memberangkatkan para calon TKI itu. Kata dia, selama ini para agen dan calo hanya berkoordinasi melalui telepon. Sehingga keberadaan calo dan agen susah dilacak.
Usai meninjau konidisi para calon TKI yang diamankan di gedung LP2TKI-LN Batam Centre, tim BNP2TKI melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Internasional Batam Centre, Minggu (15/1). Namun diduga rencana sidak tersebut sudah tercium sebelumnya, sehingga sidak kemarin tanpa hasil apapun.
"Sekarang ini intel para calo dan tekong lebih canggih, mungkin lebih canggih dari intel polisi. Jadi saya belum berangkat pun sepertinya sudah ada yang tahu," kata Jumhur sambil tertawa.
Mantan aktivis mahasiswa ini menjelaskan, saat ini Batam masih menjadi jalur utama calon TKI ilegal ke negara-negara tetangga, selain Karimun dan Tanjungpinang. Meski belum mendata secara resmi, namun Jumhur memperkirakan lebih dari 20 ribu TKI ilegal masuk ke negara tetangga melalui Batam.
Bahkan BNP2TKI memperkirakan, tren ini akan terus meningkat menyusul belum dicabutnya moratorium atau penghentian sementara pengiriman TKI ke lima negara yakni Malaysia, Yordania, Kuwait, Syria dan Yaman. Kuat dugaan, para TKI ilegal nekat berangkat ke negara-negara timur tengah melalui negara-negara Asean.
"Mereka berangkat melalui Batam ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Selanjutnya para calon TKI itu terbang ke Yordan, Yaman dan lainnya," kata Jumhur.
Pihak BNP2TKI mengaku makin kerepotan karena banyaknya jalur tikus di Batam. Namun Jumhur berjanji akan terus meningkatkan pengawasan. Termasuk jika ada oknum aparat yang membekingi pemberangkatan TKI ilegal ini, pihaknya akan menindak tegas.
Sementara itu, Dirjen Pengamanan BNP2TKI, Brigjen Polisi Bambang Purwanto, menjelaskan pihaknya terus menggelar operasi di Batam bekerjasama dengan kepolisian. Sebelumnya, BNP2TKI juga mengamankan 230 calon TKI yang diduga ilegal di Batam pada Desember 2011 lalu. "Saat ini sudah ada empat tersangka dalam kasus itu," kata Bambang.
Pantauan koran ini di gedung LP2TKI-LN sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, calon TKI yang masih berada di penampungan hanya tersisa 49 orang saja. Sebab sebagian calon TKI sudah dijemput pihak keluarga atau saudara sebagai penjamin. Sebagian lainnya bisa keluar dari penampungan karena memiliki dokumen lengkap.
Seorang famili dari salah satu calon TKI yang diamankan mengaku kesal. Wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan, kerabatnya sudah mengantongi dokumen lengkap. Mulai dari paspor, permit kerja hingga surat perjanjian kerja dengan sebuah perusahaan di Malaysia.
"Ini keterlaluan, polisi main tangkap saja. Padahal dokumen saudara saya lengkap," pungkasnya. (par/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Korupsi Pasar Surabaya Ditangkap di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi