Batam Kekurangan 18 Sekolah

Senin, 06 Oktober 2014 – 03:13 WIB

jpnn.com - BATAM - Masalah daya tampung anak sekolah menjadi persoalan tahunan bagi Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Batam. Tahun ini, Batam sedang kekurangan 18 sekolah baru.

Untuk mengatasi kekurangan jumlah sekolah itu, Pemko Batam sudah mulai membangun ruang kelas baru (RKB) di beberapa sekolah untuk mengatasi kepadatan dalam satu kelas. Sedangkan 18 sekolah baru di Batam terdiri dari delapan gedung sekolah baru (GSB) untuk SD, lima unit GSB untuk SMP dan tiga unit GSB untuk SMA. Total anggaran pengadaan GSB itu mencapai Rp 50 miliar.

BACA JUGA: Guru-Guru Agama Dilatih K-13

"Jadi yang kita bangun itu untuk SD sekitar 27 miliar dan untuk gedung sekolah baru untuk SMP ada sekitar 13 miliar. Kalau yang SMA ada tiga tetapi tahun ini bukan kita yang bangun," kata Kepala Dinas Tata Kota Batam, Gintoyono seperti dikutip Batam Pos.

Menurutnya, ada beberapa gedung sekolah di Batam terkadang pembangunannya tidak langsung selesai karena pertimbangan prioritas. Ia mencontohkan SD di Muka Kuning yang kegiatan belajar mengajarnya sempat dilakukan di rusun. Karenanya, Pemkot Batam menggesa pembangunannya.

BACA JUGA: Seribu Guru Tidak Lulus

"Jadi kita prioritaskan itu, sehingga mungkin pembangunan sekolah lain tertunda. Dan kalau itu sudah bisa digunakan, maka kita tunda dulu dan kita bangun sekolah lain. Yang penting bisa ditempati dulu," katanya.

Sedangkan anggota DPRD Kota Batam, Marlon Brando Siahaan mengatakan bahwa tingginya usia sekolah di Batam memang harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Pembangunan ruang kelas baru dan GSB harus digesa.

BACA JUGA: Penjualan Buku Ilegal, Kemendikbud Salahkan Percetakan

"Di Batam ini aneh, belum ada gedung tapi sudah ada sekolah. Padahal pembangunan sekolah sampai tiga tahun. Ya terpaksa harus menumpang. Makanya sebelum membangun sekolah harus ada kajian dulu, dan memang serius untuk membuat sekolah," katanya.

Marlon mengatakan, banyaknya gedung sekolah yang terkesan lambat pembangunannya hanya akan menambah derita anak didik. Menurut politikus Gerindra itu, pembangunan satu gedung sekolah hingga tiga tahun jelas terlalu lama.

"Saya sependendapat kalau pembangunan prioritas, tapi kalau sampai tiga tahun bahkan sampai empat tahun, itu terlalu lama. Ini harus menjadi pekerjaan kita semua untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana BOS Naik, SD Rp 800 Ribu, SMP Rp 1 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler