jpnn.com, JAKARTA - Tiga proyek Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Tol Elevated di Tol Jakarta-Cikampek, mengakibatkan kemacetan parah.
Kemacetan itu akan terus terjadi hingga 2019 mendatang.
BACA JUGA: Jasa Marga Targetkan 5 Jalan Tol Beroperasi Akhir 2017
Karena itu, PT Jasa Marga terus melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Kepolisian untuk mengurai beban lalu lintas.
Terkait hal ini, Jasa Marga, BPJT dan BPTJ sepakat melakukan pembatasan waktu operasional truk Angkutan Logistik menjadi strategi prioritas.
BACA JUGA: Antisipasi Kemacetan Pembangunan Elevated, Jasa Marga Minta Pengguna Jalan Siapkan Aplikasi
“Diharapkan bisa diimplementasikan dalam waktu dekat untuk mengatasi kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek,” ujar Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso, Rabu (16/8).
Cara lainnya yakni dengan pemanfaatan kereta api dan kanal (melalui Cikarang Dryport) sehingga tidak berpindah ke jalan nasional.
BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Jagorawi, Petugas LJT Jasa Marga Meninggal Dunia
Saat ini, Jasa Marga, melalui anak perusahaan PT Jalan layang Jakarta Cikampek (JJC) juga telah membangun posko monitoring kepadatan lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Simpang Susun Cikunir.
“Posko bisa memonitor kondisi jalan tol terus-menerus dan menjadi sentral komunikasi. Serta, mensinkronkan upaya penanganan kepadatan antara proyek-proyek infrastruktur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek,” papar dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Sindikasi LRT, BCA Siapkan Rp 2 Triliun
Redaktur & Reporter : Yessy