jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Baju batik dengan warna gelap natural menjadi andalan desainer Melda Lauwis.
Warna ini dipilih karena menampilkan kesan menyatu dengan alam.
BACA JUGA: 4 Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Tetapi, tidak dilupakan juga warna cerah untuk konsumen yang berjiwa muda.
Salah satu motifnya adalah yang disebut Galaran Banyumasan.
BACA JUGA: Akhir Tahun 2016, Beragam Sensasi di Pulau Bali
Motif ini menampilkan motif tanaman yang berhiaskan bunga. “Proses desain batik kami lakukan di Surabaya sedangkan untuk pembatikannya dilakukan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Kota Solo yang menjadi pilihan,” kata Melda ditemui di butiknya, My Hola, Galaxy Mall Surabaya.
Melda mengatakan, baju batik yang ditampilkan di My Hola merupakan hasil hand-made.
BACA JUGA: Aceh Surfing Festival 2016 di Pantai Kuala Cut Lampuuk
Hal ini untuk memberikan banyak pilihan bagi masyarakat.
“Yang tersedia di butik saat ini banyak dari jenis one piece longgar, mirip gaun. Desain ini dipilih agar yang bertubuh kurus maupun gemuk bisa mengenakan. Ada juga yang model two piece. Desainnya terinspirasi dari kebaya namun sudah diberikan sentuhan modern,” papar dia.
Desain Melda menonjolkan kemewahan dan kemudahan untuk dipakai. Kain katun dipilih menjadi bahan dasar karena nyaman dan sejuk digunakan di negara tropis.
Untuk perawatan dan pencucian, dianjurkan menggunakan tangan dan klerak. Atau bisa juga diganti dengan shampoo bayi bila klerak susah didapat.
“Ini dimaksudkan untuk menjaga tekstur dan warna kain tetap awet,” ujar Melda yang sudah menekuni desain batik sejak 8 tahun.
(cw1/hen/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Ayana Resort and Spa Bali Raih Penghargaan World Travel Awards 2016
Redaktur : Tim Redaksi