Batik Mahal Karena Filosofinya

Minggu, 04 Desember 2011 – 03:03 WIB
Wakil Menteri Perindustrian RI, Alex Retraubun meninjau sejumlah stan batik dari segala penjuru Indonesia di Mega Mall, Batam Centre, Jumat (2/11) pada pameran batik Indonesia. F. Wijaya Satria/Batam Pos

BATAM - Batik adalah kerajinan dengan nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya IndonesiaMembatik bukanlah pekerjaan yang mudah walau telah menjadi warisan turun temurun.  Sejumlah pelajar wanita dan perempuan dewasa duduk bersila di salah satu panggung berkarpet merah dekat pintu barat Mega Mall, Batam Center, Sabtu (3/12).

Mereka mengapit enam buah kompor api dan listrik berukuran mini yang di atasnya telah ditempati wajan berukuran kecil berisi cairan lilin atau malam batik

BACA JUGA: Patrialis jadi Komut PT Bukit Asam

Malam ini berfungsi sebagai bahan perintang warna
Di dalam wajan yang teronggok di atas kompor dengan suhu panas tertentu itu, terdapat sejumlah canting yang terbuat dari kayu sebagai pegangan dan tembaga atau logam untuk menampung cairan lilin.

Intinya kata peneliti Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyarakta, Dwi Suheryanto, ada tiga canting sebagai bahan dasar membuat malam

BACA JUGA: Omzet Hardware-Hand Tools Melonjak

Tiga canting ini yakni cecek untuk membuat titik kemudian klowong untuk membuat garis dan centang nemboke untuk penutup.

Penggunaan canting ini untuk pembuatan batik tulis yang harganya tergolong mahal sesuai motif dan bahan yang digunakan
Di tangan wanita-wanita asal Batam ini, ada seutas kain putih berukuran sekitar 40x40 cm dan ditepiannya telah diberi malam batik.

Para calon pengrajin batik ini kemudian diminta menggambar sendiri motif batik sesuai selera

BACA JUGA: PLN Disuntik Gas Talisman Jambi

Pebatik bisa menjiplak motifnya pada contoh-contoh gambar yang telah tercetak di atas kertas putih.

Sebelum memulai membatik, peserta melukis terlebih dulu, motif apa yang ingin dibatikTangan mereka kemudian secara perlahan menjalankan canting yang telah dicelupi cairan lilin sesuai garis-garis atau pola yang telah ada"Gampang-gampang susah bikinnya," ujar Cindi, salah satu pelajar SMP yang ikut latihan membatik

Dara 14 tahun ini mengaku kagum dengan batik yang begitu sulit pembuatannya namun indah dipandangTentunya kata Dwi Suheryanto, mahal murahnya sebuah batik tergantung beberapa faktor yakni tingkat kerumitan motif, pengerjaan di dalam kain atau canting, teknis pewarnaan, bahan kain yang digunakan serta greatnya serta bahan pembantu"Batik dari kain sutera tentu akan lebih mahal dan harganya tak ternilai," ujar pria 54 tahun ini.

Untuk kain sendiri, nilainya akan mahal jika sutera yang digunakan adalah sutera yang terbuat dari alat tenun bukan mesin (ATBM)Selain itu, kemahalan sebuah batik juga kata staf promosi Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta Umar Setiaji tergantung filosofinya.

Karena kata dia, membatik adalah seni kerajinan tangan yang terbentuk berdasarkan filosofi"Ini adalah ungkapan dari perasaan orang yang menghasilkan motif-motif," kata Umar.

Motif batik sendiri menurut Umar telah jutaan salah satunya motif parang barong, kawung, ceplok, semen dan lainnyaMotif parang barong ini kata dia umumnya di pakai oleh seorang raja (sultan) di Jawa"Motif parang barong ini hanya digunakan oleh raja.Makna parang adalah ketajaman pemikiran, bijaksana, gagah dan lainnya," katanya.

Tapi harga batik bisa capai belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung bahan, warna, dan garis-garis halus yang tak terhingga bentuknyaMenurut Siti Hartatik, pengrajin batik asal Madura, Jawa Timur, kain batik dengan motif dan kualitas baik bisa finishing pembuatannya hingga 6 bulan"Canting bisa tiga bulan lamanyaKemudian tiga bulan berikutnya untuk pewarnaan," katanya.

Kurun waktu enam bulan ini hanya untuk pembuatan sehelai batik berdiameter 2,5 meter"Kain yang ini harganya Rp2 jutaHanya satu lembarIni dibuat selama enam bulan," katanya.

Hal senada juga disampaikan suaminya M Ruslanpria yang mengaku sering mengikuti pameran batik di berbagai daerah ini mengaku tak bisa memenuhi kebutuhan pemesanan batik langgananya karena proses pembuatannya yang cukup lama"Kalau pelanggan ingin memesan motif dan warna yang sama, waktunya makin lamaBisa dua bulan lagi baru pesanan itu jadi," katanya.

Karena kata Ruslan, rata-rata satu pengrajin hanya bisa membuat satu lembar motif batik tulisDalam pameran Batik Indonesia dalam rangka World Batik Summit 2011 ini, peserta hanya bisa memamerkan dua jenis batik khas Indonesia yakni batik tulis dan cap.

Pantauan Batam Pos (JPNN Grup), harga kain batik mencapai jutaan rupiah per lembarnyaSementara untuk baju siap pakai seperti kaos dan kemeja harganya berkisar antara Rp300 ribu hingga satu jutaan(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Dilantik, Hipmi Perluas Peran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler