Korban yang merupakan calon pengantin itu berada di dalam beckhoe terjepit batu itu sulit dievakuasi petugas. Lantaran, lokasi alat berat itu berada di bibir tebing ketinggian sekitar 60 meter dari pemukiman. Namun, setelah 5 jam berjuang, operator beckhoe lain yang dibantu pihak Kepolisian, Tim Sarda Kabupaten Sukabumi dan warga, akhirnya bisa mengevakuasi korban.
Sontak, perjuangan evakuasi yang alot itu pun menyita perhatian ratusan warga. Sekitar pukul 14.30 WIB jasad Darwan baru bisa dikeluarkan dari dalam kabin yang sudah hancur akibat tertimpa batu. Korban pun langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD Palabuhanratu untuk di vitsum etverendum.
Salah seorang warga mengatakan, korban tertimpa batu saat berusaha membongkar batu yang berada di tebing. Saat itu, korban ditemani operator bekchoe lainnya, Murlis (21) yang masih warga kaliandra, Lampung.
"Saya juga tidak tahu, kronologisnya bagaimana. Yang pasti, korban sudah tertimpa saat berusaha mengikis batu," singkat warga yang ogah dikorankan namanya.
Saat evakuasi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi terlihat di lokasi kejadian. Sementara Direktur PT AMB, Daseng mengatakan, korban bakal diusahakan agar bisa menerima asuransi. Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Narham Sopandi mengatakan, insiden itu adalah murni merupakan kecelakaan kerja. Ia meminta agar pihak yang bersangkutan agar memenuhi kewajibannya selaku bos korban yang memperkerjakannya. "Kami akan meminta keterangan saksi untuk mengetahui bagaimana kronologis insiden itu terjadi," singkatnya.(ryl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bantah Pembacok Anak Pejabat
Redaktur : Tim Redaksi