jpnn.com, LAMPUNG TENGAH - Masih ingat peristiwa batu meteorit seberat 2,2 kg yang jatuh menimpa atap rumah warga di Dusun V Mulyodadi, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, pada Februari 2021 lalu?
Batu meteorit itu ternyata sudah laku terjual seharga Rp 300 juta kepada seorang bule asal Amerika yang tinggal di Bali.
Kabar itu dibenarkan Kepala Dusun V Mulyodadi Edi Kurniawan.
“Sudah dibeli orang sekitar 20 harian lalu. Pembelinya dari Pulau Bali. Informasi warga, yang beli bule. Saya kurang paham karena ketika itu sedang tidak di rumah. Katanya dibayar Rp300 juta. Terpaksa diberikan daripada tidak ada yang beli,” katanya.
BACA JUGA: Kapolda Lampung: Kami Akan Kejar Sampai ke Lubang Kecil Sekalipun
Uang Rp300 juta itu, kata Edi, lantas digunakan untuk membangun masjid, menambal jalan yang berlubang, dan pemilik rumah yang tertimpa meteor untuk biaya berobat.
“Buat bangun masjid sekitar Rp200 juta, menambal jalan yang rusak Rp20 juta, dan pemilik rumah yang tertimpa meteor Rp80 juta. Kalau untuk menambal jalan, batu-batunya sudah dibelikan. Kalau membangun masjid rencananya setelah Lebaran,” ungkapnya.
BACA JUGA: Terjebak 48 Jam Dalam Tambang, Tiga Penambang Emas Liar Ditemukan Meninggal
Diketahui warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, heboh. Sebongkah batu seberat 2,2 kilogram yang diduga benda langit atau meteor jatuh menimpa genting bagian luar kediaman Muhtajab (60) dan Mujilah (60), warga Dusun V Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur. Batu ini sudah diteliti Itera dan dipastikan meteorit.
Fenomena alam yang sebelumnya diiringan dentuman keras dan petir terjadi Kamis (28/1) sekitar pukul 22.30 WIB.
BACA JUGA: Istri Diperkosa, Yos Ariansah Menyimpan Dendam, Sang Tetangga Langsung Diberi Dua Liang
Saat ditemukan kondisi batu masih panas. Dengan peristiwa ini, banyak warga yang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan. (sya/sur/radarlampung.co.id)
Redaktur & Reporter : Budi