Guna pencapai target itu, perseroan akan memulai pembangunan Pabrik Baturaja II pada semester pertama tahun depan, sehingga bisa beroperasi pada akhir 2015. Dana investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik baru berkapasitas 1,5 juta ton per tahun ini sekitar Rp 2,5 triliun.
Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo mengatakan, kebutuhan dana akan dipenuhi dari kas internal Rp 1 triliun, pinjaman bank Rp 500 miliar, dan dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO) Rp 1 triliun. ”Kami optimistis bisa IPO pada Febuari 2013,” katanya.
Perusahaan semen milik pemerintah ini akan melepas saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) maksimum 35 persen dengan jumlah saham hampir 2 miliar. Konsumen yang dibidik terutama dari lokal, sementara dari regional antara lain Singapura, Kuala Lumpur, dan Hongkong.
Selain membangun pabrik baru, Semen Baturaja juga akan meningkatkan kapasitas produksi semennya di pabrik lama dengan membangun cement mill dan packer. ”Cement mill ini dengan kapasitas 750 ribu ton semen per tahun yang saat ini dalam tahapan konstruksi,” kata Pamudji.
Menurutnya, investasi dalam pembangunan proyek ini sebesar Rp 350 miliar yang bersumber dari dana sendiri. Direncanakan April 2013 cement mill dan packer di baturaja selesai sehingga kapasitas produksi semen menjadi 2 juta ton per tahun.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Zulkifli Subri mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun, naik 10 persen dibandingkan 2011 senilai Rp 1 triliun. Pada 2013, pendapatan perseroan ditargetkan tumbuh 36 persen mencapai Rp 1,5 triliun.
Kenaikan pendapatan akan ditopang oleh peningkatan produksi semen. Pasalnya, diperkirakan cement mill dan packer di Baturaja selesai pada April 2013. Kapasitasnya sebanyak 750 ribu ton per tahun. ”Dengan begitu, total produksi kami bakal bertambah menjadi 2 juta ton per tahun,” katanya.
Tahun ini, Semen Baturaja menargetkan laba bersih sebesar Rp 250 miliar, naik 13,6 persen dibandingkan tahun lalu Rp 220 miliar. Tahun depan, laba bersih diproyeksi meningkat 36 persen menjadi Rp 340 miliar.
Semen baturaja didirikan pada 14 November 1974 oleh PT Semen Gresik Tbk (SMGR) dan PT Semen Padang. Pada 1979, status perusahaan berubah dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) menjadi persero dengan komposisi saham pemerintah sebanyak 88 persen, sedangkan Semen Padang 7 persen dan Semen Gresik 5 persen. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Pajak Daerah Lamban
Redaktur : Tim Redaksi