jpnn.com - JAKPUS – Aktivitas belajar dan mengajar di SDN 04 dan 08 Kebon Sirih, Jalan Haji Agus Salim No. 57, Menteng, Jakarta Pusat, terganggu selama bertahun-tahun. Sekolah yang berlokasi tak jauh dari kantor gubernur dan DPRD itu menjadi tempat pembuangan berbagai jenis limbah. Bahkan, kotoran manusia juga dibuang dari lantai 4 bangunan bekas Hotel Bali.
Berdasar pantauan di lapangan, di samping dan belakang ruang kelas VI SDN 04 terlihat sisa kotoran manusia. Bau menyengat itu dirasakan para siswa dua sekolah dalam satu kompleks itu selama bertahun-tahun. Dari atas bangunan, air juga menetes dari banyak sisi. Bahkan, pipa paralon pembuangan juga berada persis di samping ruang belajar siswa.
BACA JUGA: Ahok jabat Plt Gubernur DKI Jakarta Mulai Besok
Kepala SDN 04 Ashadi menjelaskan, kasus itu terjadi selama puluhan tahun. Saat menjabat pada 2011, dirinya sudah melapor ke Kelurahan Kebon Sirih, kantor Camat Menteng, hingga Wali Kota Jakarta Pusat. Namun, hingga kini belum ada tindakan. Pihak kelurahan, kecamatan, bahkan staf dari wali kota pernah datang untuk memeriksa. Tetapi, tidak ada upaya lanjutan.
DPRD DKI juga pernah mengunjungi dan mendengar keluhan dari pihak sekolah. Namun, tidak ada hasilnya. Lalu, laporan yang disampaikan ke Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Pusat dan Dinas Pendidikan DKI juga sama. Semua tidak ada tindak lanjutnya.
BACA JUGA: Waspada! Inilah 26 Lokasi Rawan Banjir Rob di Jakarta Utara
’’Kami harus membersihkan hampir setiap hari. Limbah aneka jenis dibuang ke sini. Mulai kotoran manusia dalam bungkus plastik, pakaian dalam, sampah, pembalut, hingga kasur,’’ ujar Ashadi Jumat (30/5).
Menurut dia, eks bangunan Hotel Bali itu saat ini dihuni warga dari kawasan Indonesia Timur. Dia tidak berani menegur secara langsung para penghuni gedung empat lantai itu. Pada 2011 dia sempat menyampaikan keberatan kepada Robert, penanggung jawab keamanan gedung tersebut. Dia menyampaikan protes agar para penghuni tidak sesuka hati membuang limbah ke area sekolah. ’’Waktu itu mereka (penghuni) sempat ikutin. Tetapi, enggak lama kemudian buang kotoran lagi ke sini,’’ keluhnya.
BACA JUGA: 95 Persen Spanduk yang Dicopot Bergambar Jokowi-JK
Ashadi menuturkan, ada 251 siswa yang belajar. Rinciannya, 109 siswa di SDN 04 dan 142 orang di SDN 08. Setiap hari para guru dan kepala sekolah mendapat protes dari siswa, khususnya kelas VI, karena tak tahan dengan bau menyengat dari samping kelas. Pihak sekolah hanya bisa membersihkan setiap pagi tanpa mampu menghentikan aksi penghuni bekas hotel itu. ’’Saya juga sedih. Siswa protes terus, belajarnya terganggu,’’ terang dia.
Sementara itu, Kepala Sudin Dikdas Jakarta Pusat Sujadiyono tidak bisa menindak. Dia hanya mengatakan bahwa kasus itu harus menjadi perhatian pemerintah. Aksi buang kotoran ke area sekolah tersebut sangat mengganggu. ’’Ini sudah meresahkan siswa dan guru. Jadi, harus dicarikan solusi,’’ ujarnya kemarin.
Menurut dia, kasus itu menjadi tanggung jawab pemerintah setempat, baik kelurahan maupun kecamatan. Dia minta pihak sekolah mengirimkan surat protes lagi kepada lurah dan camat agar tidak berlarut-larut. ’’Saya sudah sampaikan, ajukan surat keberatan ke kelurahan dan kecamatan. Ini nggak boleh terjadi lagi,’’ tegas dia.
Dihubungi terpisah, Camat Menteng Bondan Dyah Ekowati mengaku belum mendapat laporan terkait kasus tersebut. ’’Nanti kita cek dan akan kita tindaklanjuti,’’ ujarnya.(bad/oni/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Dari Dulu Saya Pilih Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi