Menteri Perdagangan Australia- Andrew Robb –melakukan lawatan ke Indonesia bersama 360 pebisnis negeri kanguru. Kunjungan ini diharapkan mampu meningkatkan kerjasama ekonomi di segala bidang bagi kedua negara.
Hubungan Indonesia-Australia memasuki pekan yang sibuk. Setelah kedatangan Perdana Menteri Malcolm Turnbull ke Jakarta pada pekan lalu, kini giliran Menteri Perdagangan Australia- Andrew Robb –berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Bisnis Indonesia-Australia di Yogya dan Pekan Bisnis Australia di Jakarta, 15-17 November.
BACA JUGA: PM Malcolm Turnbull Bahas Kontra Terorisme dengan Presiden AS Barack Obama
Bersama 360 pebisnis asal negeri kanguru, kedatangan Menteri Robb diharapkan mampu meningkatkan kerjasama dua negara dalam berbagai bidang, termasuk layanan kesehatan, arsitektur, desain dan tekstil.
Menteri Perdagangan Andrew Robb menjadi pembicara dalam Konferensi Bisnis Australia-Indonesia di Yogyakarta. (Foto: Nurina Savitri)
BACA JUGA: Jetstar dan Virgin Curangi Penjualan Tiket Online
Ia mengatakan, Indonesia adalah peluang klasik bagi Australia yang dekat secara demografis, bahkan beberapa daerah di Australia lebih dekat dengan Indonesia ketimbang daerah lainnya di Australia."
"Ekspor yang ditawarkan Australia bertumpu pada jasa. Kedatangan saya dengan, awalnya 250 pebisnis, kemudian meningkat menjadi 360 ini merupakan pertanda bahwa investor Australia semakin percaya diri untuk melakukan investasi di Indonesia," jelasnya ketika berbicara dalam Konferensi Bisnis Australia-Indonesia di Yogyakarta.
BACA JUGA: Konsumsi Kopi 3 - 5 Cangkir Per Hari Kurangi Resiko Kematian akibat Penyakit Ini
Andrew Robb bertemu dengan Sultan HB X di kantor Gubernur DIY. (Foto: Nurina Savitri)
Ia menambahkan, "Potensi kerjasama yang dilakukan tergantung masing-masing daerah. Di Yogyakarta misalnya, kami menawarkan kerjasama pendidikan yang lebih mendalam, karena memang itulah potensinya, kami tak menawarkan kerjasama manufaktur di sini, itu untuk daerah lain."
Saat ditanya peserta konferensi yang mengeluhkan stagnasi hubungan dagang Australia-Indonesia, Menteri Robb menjawab, "Hubungan dagang yang stagnan bisa jadi disebabkan karena kita bersaing mendapatkan pasar yang sama dan memproduksi barang yang sama. Karena itu, kita harus lebih menyelaraskan kerjasama. Kita perlu untuk saling menghormati, saling jujur dan memiliki hubungan yang terus terang."
Luncurkan 'buku putih' kerjasama ekonomi yang kompetitif
Dalam kesempatan yang sama di Yogyakarta, Menteri Robb sekaligus meluncurkan laporan berjudul 'Succeeding Together' (sukses bersama), laporan setebal 92 halaman yang berisi potensi kerjasama saling menguntungkan bagi kedua negara.
Studi berjudul 'Succeeding Together' yang berisi potensi kerjasama Australia-Indonesia.
Studi yang disusun oleh Australia-Indonesia Centre bekerjasama dengan ANZ dan Pwc ini fokus pada 4 sektor peluang kerjasama Indonesia-Australia, yakni produk hewan, tekstil/fesyen, pemrosesan makanan serta logistik.
Indonesia adalah mitra dagang Australia terbesar ketiga di Asia Tenggara, sementara Australia adalah investor terbesar ke-11 Indonesia. Dengan studi ini diharapkan Indonesia dan Australia bisa memaksimalkan kerjasama dan meningkatkan keuntungan di antara keduanya.
"Hubungan dengan Indonesia sungguh fundamental. Studi ini menjadi peluang untuk memaksimalkan kerjasama kita," utaranya.
Mengakhiri kunjungannya ke Yogyakarta, Menteri Robb menyempatkan diri naik dokar keliling Malioboro bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Menteri Robb mengaku, ini adalah pengalaman pertamanya menumpang dokar.
“Ini transportasi yang paling menyenangkan yang pernah saya coba,” ujarnya sebelum meluncur ke Bandara menuju Jakarta.
Menteri Andrew Robb (depan kanan) menumpang dokar keliling Malioboro. (Foto: Nurina Savitri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emoji Dinobatkan Sebagai Kata Paling Populer Tahun 2015 Versi Kamus Oxford