Dua maskapai utama Australia yakni Jetstar dan Virgin airline kedapatan terlibat  dalam praktek nakal dan menipu serta membuat keterangan palsu serta menyesatkan tentang harga pemesanan tiket melalui internet.Komisi Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen Australia (ACCC) melaporkan kedua maskapai ini ke pengadilan pada tahun 2014 atas praktek yang dikenal sebagai "dip pricing', dimana biaya yang sebenarnya dari pemesanan itu tidak jelas sampai berakhirnya tahapan transaksi. Biaya pemesanan dan layanan untuk pembelian tiket online ini merupakan fokus dari tindakan ACCC ini.
 

Ketua ACCC, Rod Sims mengatakan  "iklan yang kami laporkan ini terkait dengan tiket yang sangat murah, jadi biaya pemesanan tiket ini persentasenya terlalu besar dari yang seharusnya Anda bayar".

BACA JUGA: Konsumsi Kopi 3 - 5 Cangkir Per Hari Kurangi Resiko Kematian akibat Penyakit Ini

Dalam kasus ini Jetstar membebankan biaya sebesar $8.50 per penumpang untuk penerbangan domestik yang dipesan dengan menggunakan kartu kredit.Sementara Virgin Airline sebesar $7,70. "Biaya penagihan ini baru dibebankan menjelang akhir dari proses pemesanan tiket dan hakim menemukan bahwa itu termasuk praktek yang palsu dan menyesatkan," kata Sims. Hakim Lindsay Foster menemukan bahwa kedua maskapai ini telah melanggar UU Konsumen Australia terutama pada situs mobile, tapi temuan pelanggaran semacam ini telah dihentikan setelah beberapa kali dikeluhkan ACCC. Dalam pernyataannya, Jetstar mengatakan  "kami ingin konsumen kami sepenuhnya memahami kalau semua biaya ini dibebankan terkait dengan pemesanan tiket mereka dan itulah mengapa kami secara progresif telah membuat perubahan untuk memperjelas setiap tahapan pemesanan dan bisa dibebankan sejumlah biaya," Meski demikian juru bicara Virgin Airline mengatakan Pengadilan Federal telah mendukung pembelaan maskapainya sebanyak 5 dari 6 klaim pelanggaran yang diajukan oleh ACCC. "Satu-satunya klaim yang dibenarkan oleh Pengadilan Federal dan mendukung klaim ACCC adalah terkait dengan pembeberan biaya pemesanan dan layanan yang dikenakan disitus mobile Virgin Australia," katanya. "Virgin Australia saat ini tengah meninjau kembali dan mempertimbangkan posisinya dalam aspek ini," Juru bicara Choice, Tom Godfrey menyambut baik perintah pengadilan ini. 

"Perintah yang diterbitkan Pengadilan Federal seharusnya bisa mengirimkan pesan yang jelas kepada para pengusaha kalau mereka perlu menghentikan praktek semacam ini, ini praktek yang sangat membuat frustasi dan menyebabkan konsumen bangkrut,"

BACA JUGA: Emoji Dinobatkan Sebagai Kata Paling Populer Tahun 2015 Versi Kamus Oxford

"Tidak diragukan lagi kalau maskapai tersebut mengetahui permainan harga ini, tidak mesti di situs mobile mereka tapi praktek yang sama juga berlangsung di situs online mereka,"

"Kami meyakini praktek nakal seperti ini akan segera berakhir dan praktek semacam itu seharusnya sudah lama dihentikan,"

BACA JUGA: Sopir Taksi Muslim Meneteskan Air Mata Saat Berbicara Dengan Seorang Musisi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Bakteri yang Tak Lagi Mempan Antibiotik Semakin Mengancam Dunia

Berita Terkait