jpnn.com, RIAU - Aktor Chicco Jerikho mendatangi Polda Riau untuk mengetahui perkembangan kasus kematian gajah Sumatera bernama Rahman.
Kedatangan Suami Putri Marino ini didasari keprihatinannya atas kematian satwa yang dilindungi tersebut.
BACA JUGA: Chicco Jerikho Berbagi Tip Gaya Hidup Sehat Lewat Mediagram
Dia datang membawa petisi berisi dukungan 10 ribu lebih masyarakat untuk membantu Polda Riau dalam menuntaskan kasus tersebut.
"Kami ingin beraudiensi dan mengetahui perkembangan kasusnya," kata Chicco Jerikho, di Mapolda Riau, Senin (25/3).
BACA JUGA: Chicco Kurniawan Stres Perankan Karakter Janu di Film Primbon, Kenapa?
Menurut Chicco, kasus tersebut sudah dalam tahap penyidikan investigasi sehingga makin terarah.
Chicco pun mengajak masyarakat untuk mendukung Polda Riau menuntaskan kasus tersebut.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Fuji Ungkap Fakta, Virgoun dan Inara Cabut Laporan
Dia berharap kasus serupa tidak terjadi pada satwa dilindungi lainnya di Indonesia.
"Gajah Rahman mati di tempat yang seharusnya aman, yaitu di wilayah konservasi. Kami ingin ini tidak terjadi pada gajah lain," tuturnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Kompol Nasruddin mengatakan, pihaknya telah memeriksa 12 orang saksi, baik dari eksternal maupun internal Balai Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Kami juga berkoordinasi dengan dokter hewan yang menangani kematian gajah Rahman," kata Nasruddin.
Informasi yang diperoleh, satu bulan sebelum kematian gajah Rahman, terjadi aksi perambahan hutan.
Para perambah membuat hambatan dengan pohon yang ditumbangkan, sehingga mengganggu akses Polisi Kehutanan (Polhut) ke lokasi perambahan.
"Gajah Rahman berperan membersihkan lahan yang sengaja ditumbangkan perambah hutan. Ini menjadi satu kemungkinan juga bisa jadi pelaku eksternal," jelas Nasruddin.
Polisi juga menggunakan teknologi siber untuk mengungkap kasus tersebut. Nasruddin meminta dukungan masyarakat untuk segera menangkap pelaku yang menyebabkan kematian gajah Rahman.
Gajah Rahman ditemukan mati dengan gading hilang di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada 10 Januari 2024. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Rizki Ganda Marito