Bawang Merah-Bawang Putih, Kompak

Sabtu, 16 Maret 2013 – 18:39 WIB
DOLOKSANGGUL -Harga bawang merah dan bawang putih di Pasar Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut, mengalami kenaikan hingga 200 persen.

Demikian juga di Pasar Tarutung, Kabupaten Taput, dan Pasar Porsea, Kabupaten Tobasa, harga bawang merah mencapai Rp48 ribu per kilogram.

Amatan Metro Tapanuli (Grup JPNN), Jumat (15/3) di Pasar Dolok Sanggul, para pedagang bumbu masak rata-rata menjual bawang merah dan bawang putih seharga Rp48 ribu per kilogram.

Akibatnya, para pedagang terpaksa mengurangi pasokan untuk dijual karena tiba-tiba harus menambah modal yang cukup besar. Padahal, modal untuk membeli bumbu masak lainnya seperti cabai saja juga masih tinggi.

“Biasanya saya memasok bawang merah dan bawang putih hingga 800 kilogram untuk satu pekan. Tapi saat ini hanya 300 kg saja. Karena memang daya beli masyarakat juga semakin berkurang akibat kenaikan harga ini,” ujar salah seorang pedagang di Pasar Dolok Sanggul, Sinta br Purba (31).

Ia menyebut, dengan naiknya harga bawang tersebut, secara otomatis akan sangat berdampak pada sisi keuntungan. ”Melambungnya harga bawang pasti berimbas terhadap omzet dan keuntungan yang kita peroleh.

Kalau harganya melambung tinggi, untung yang kita ambil hanya Rp4 ribu per kilogram. Padahal, modal tambah besar. Belum lagi biaya ongkos angkutan. Jadi tidak seimbang lagi antara modal dan untung,” jelasnya.

Terkait naiknya harga bawang tersebut, Kepala Dinas Perindagkop Humbahas JW Purba mengatakan, data terakhir yang mereka survey sejak tiga minggu terakhir, harga kedua jenis bawang itu mengalami kenaikan mulai dari Rp20.000 per kilogram, kemudian Rp30.000 per kilogram. ”Sekarang mungkin harganya sudah mencapai Rp48 ribu,” kata JW Purba.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Humbahas Ir Marco Panggabean, saat dihubungi METRO, Jumat (15/3) melalui ponselnya mengatakan, produksi bawang merah petani di daerah itu tahun lalu mencapai 1.661, 20 ton.

”Produksi bawang merah terbanyak berada di Kecamatan Baktiraja. Jadi, musim panen petani di kecamatan itu terjadi sekitar April dan Desember setiap tahun. Mungkin hal ini berdampak terhadap naiknya bawang merah,” jelas Marco.

Ia menjelaskan, petani bawang merah di Kecamatan Baktiraja, biasanya menanam bawang setelah musim panen padi. ”Karena memang lahan untuk menanam bawang merah di Kecamatan Baktiraja sangat sempit.

Mengingat daerah itu berada di pesisir Danau Toba yang didominasi kawasan lereng perbukitan,” papar Marco.

Terpisah, di Pasar Tarutung, menurut salah seorang pedagang R br Sitohang, harga bawang putih masih berada di level Rp35 ribu per kilogram minggu lalu.

”Sedangkan bawang merah sudah naik seharga Rp45 ribu per kilogram minggu lalu dan sekarang diprediksikan harga bawang merah di daerah itu mencapai Rp48 ribu per kg,” ujar R br Sitohang, Jumat (15/3).

Ia menyebut, sebelum kenaikan harga kedua jenis bawang itu minggu lalu, pedagang di Pasar Tarutung masih menjual bawang putih seharga Rp20 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah dijual seharga Rp24 ribu per kilogram.

Sedangkan di Pasar Porsea, harga bawang merah dan bawang putih saat ini mencapai Rp47 ribu per kilogram. ”Kalau minggu lalu masih Rp16 ribu per kilogram, sekarang harga bawang merah dan bawang putih sudah sama sebesar Rp47 ribu per kilogram,” tambah salah seorang pedagang di Pasar Porsea Romina br Butarbutar, Jumat (15/3). (juan/hsl)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Harimau Diduga Alami Gangguan Syaraf

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler