jpnn.com, JAKARTA - ADA yang menarik dari aroma bawang putih kukus. Meskipun bawang putih adalah bahan yang umum di setiap dapur, tetapi bawang ini sangat dihargai karena banyak khasiatnya yang bermanfaat bagi kesehatan.
Berikut ini manfaat bawang putih kukus untuk mengobati kolesterol dan hipertensi, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: Hindari Makan Bawang Putih Saat Konsumsi 6 Jenis Obat ini
1. Obat Kolesterol Tinggi
Bagi penderita kolesterol tinggi, ada beberapa cara mengolah bawang putih yang baik untuk menurunkan kolesterol.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Batasi Impor Bawang Putih
Anda bisa merebus bawang putih yang sudah dikupas kulitnya.
Jangan merebus bawang putih terlalu lama ya.
BACA JUGA: Hindari Makan Bawang Putih Berlebih jika Anda Punya 3 Kondisi ini
Jika terlalu lama akan menghancurkan kandungan di dalam bawang putih.
Mengapa perlu direbus? Sebagai informasi, proses perebusan ini bisa membuat bawang putih lebih enak untuk disantap.
Setelah direbus, Anda bisa blender bawang putih. Perlu diingat pula, jangan sampai hasilnya terlalu cair dan terlalu kental.
Anda juga bisa mengolah bawang putih yang sudah diracik dalam bentuk bubuk atau tablet.
Bawang putih kukus efektif menurunkan kolesterol antara 500 hingga 100- mg kolesterol.
Namun perlu diingat, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Konsultasi ini diperlukan agar Anda tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi bawang putih.
2. Netralkan Hipertensi
Anda bisa mengonsumsi masing-masing satu siung bawang putih rebus untuk dua kali makan dalam sehari.
Selain itu, Anda pun bisa merebusnya selama lima menit kemudian dikonsumsi bersama makanan lainnya.
Jika bosan, Anda bisa membuat jus bawang putih satu kali dalam sehari.
Buatlah jus yang terdiri dari dua siung bawang putih, beberapa daun seledri, dan tambahkan air.
Kemudian, Anda bisa pula mengonsumsi bawang putih dengan cara menyeduhnya.
Sebelum diseduh menggunakan air panas, Anda perlu menumbuk atau menggeprek bawang putih terlebih dulu.
Minumlah air seduh bawang putih yang sudah hangat sebelum tidur.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa