Seorang bayi berusia 8 minggu di Darwin, Kawasan Teritori Utara (NT), Australia digigit bayi ular sanca yang menyelinap masuk ke dalam keranjang tempat tidurnya. Bayi Delapan Minggu Digigit Ular: Bayi Hamish Lidgerwood digigit saat sedang tidur di keranjangnya pada Rabu pagi Ibu Hamish mengatakan anaknya digigit ular bayi python zaitun yang tidak berbisa Hamish telah pulih setelah cobaan

 

BACA JUGA: Berani Membuang Puntung Rokok dari Mobil di Sydney, Siap-Siap Saja Didenda Rp 106 Juta

Ketika Julia McLennan mendengar bayinya menangis di tengah malam, dia pikir anaknya mungkin hanya lapar.

Tapi betapa terkejutnya dia ketika menghampiri anaknya mendapati ada seekor bayi ular sanca berada di dalam keranjang anak lelakinya yang baru berumur delapan minggu.

BACA JUGA: Australia Dilanda Hawa Panas, Khotbah Salat Jumat Dipersingkat

"Saya langsung mengeluarkannya dari keranjang dan membawanya masuk dan meletakkannya di meja ganti ... dan melihat ada tiga atau empat gigitan di pipinya," katanya kepada ABC Radio Darwin. Photo: Bekas gigitan ular di pipi bayi Hamish. (Supplied: Julia McLennan)

 

BACA JUGA: Bawa Daging Babi, Pelanggan Uber di Melbourne Mengaku Ditolak Sopir Muslim

"Saya mungkin telah mengikuti lima atau enam kursus pertolongan pertama dalam hidup saya sehingga saya paham bagaimana melakukan pertolongan pertama pada gigitan ular, tetapi mereka tidak mengajari Anda apa yang harus dilakukan jika bayi Anda yang berusia delapan minggu telah digigit di wajahnya." tambahnya.

Bayi bernama Hamish Lidgerwood itu langsung dilarikan ke rumah sakit dari rumahnya di pinggiran kota Darwin, Girraween pada Rabu (18/12/2019) dini hari.

"Kami tiba di UGD dan [mungkin] ditangani oleh sekitar 15 staf medis di sana, saya kira ini merupakan kejadian yang langka juga bagi mereka," kata McLennan.

Hasil observasi awal menunjukan kondisi bayi Hamish baik-baik saja, sehingga tidak lama kemudian ia telah dibolehkan pulang oleh rumah sakit.

McLennan mengatakan ular yang mengigit bayinya diketahui adalah bayi ular python zaitun yang tidak berbisa tetapi itu tidak mengurangi derajat kegentingan dari situasi itu.

"Saya tidak yakin pernah melihat bayi python zaitun tetapi ular itu kulitnya berwarna coklat dan perutnya berwarna kuning, yang juga terlihat seperti bayi ular coklat," katanya. "Mereka bisa ada di mana saja'

Sementara Hamish telah pulih, orang tuanya sibuk memeriksa rumah.

"Kami menduga ular itu masuk dari celah di bawah pintu yang mengarah ke garasi - kami telah memasang penutup di atasnya sekarang," kata McLennan. Photo: Julia McLennan mengira bayinya Hamish hanya lapar ketika ia mendengarnya menangis di malam hari. (Supplied: Julia McLennan)

 

"Kami baru menempati properti ini enam bulan dan belum pernah melihat keberadaan ular di sekitar sini, dan saya sudah tinggal di NT selama 10 tahun dan selama itu juga saya telah beberapa kali melihat ular."

Matthew Lamb dari Taman Margasatwa Teritorial Utara mengatakan masyarakat pelu mewaspadai keberadaan ular selama bulan-bulan beriklim hangat ketika ular menjadi lebih aktif.

"Mereka bisa pergi ke mana saja - jika seekor ular bisa melewati kepalanya melalui lubang kecil, ia bisa membawa seluruh tubuh, jadi setiap lubang kecil yang masuk ke rumah Anda berpotensi menjadi pintu masuk," katanya.

"Namun, sebagian besar ular di kawasan NT ini tidak berbisa, kita cukup beruntung."

Matthew Lamb merekomendasikan masyarakat memasang kawat di sekitar titik masuk yang memungkinkan, menutup pintu, dan memastikan kebun tetap bersih.

Diterbitkan ulang dari artikel berbahasa Inggris disini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berlibur ke Hawaii Saat Terjadi Kebakaran Hutan, PM Australia Minta Maaf

Berita Terkait