Hal ini didapat para ilmuwan setelah mempelajari sinyal sel kunci yang menghambat pertumbuhan sel-sel kekebalan penting di awal kehidupan. Upaya pemblokiran sinyal ini bisa menyebabkan meningkatnya respon bayi terhadap infeksi.
"Apa yang terjadi pada usia dini adalah sel-sel imun alami, seperti banyak sel kekebalan lainnya, belum menyelesaikan pematangan fungsional mereka sampai dewasa," kata Yasmina Laouar, Ph.D., asisten profesor di Departemen UM Mikrobiologi dan Imunologi Michigan seperti dilansir ScienceDaily.
Hasil penelitian menunjukkan produksi sel imun dikendalikan oleh TGF-β, yang diproduksi di sumsum tulang. Pada tikus bayi dan pematangan sel-sel pembunuh alami tersebut jauh lebih cepat berkembang dalam ketiadaan TGF-β sinyal. Dimana pada tikus dewasa memiliki 10 kali lebih matang sel pembunuh alaminya jika TGF-β sinyal diblokir.
"Yang mengejutkan, kami menemukan bahwa sel-sel imun tersebut dapat menyelesaikan pematangan sejak dini, pada usia 10 hari jika TGF-β sinyal akan diblokir." tambahnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Program Imunisasi dan Pemberian Vitamin A
Redaktur : Tim Redaksi