Walaupun kondisi sudah diketahui kedua orang tua sejak lahir, mereka tidak dapat berbuat banyak karena kondisi ekonomi serba kekurangan."Tidak ada biaya (uang), kini sudah 15 hari, kami sebagai orang tua belum bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa melihat Fahmi menangis saat buang air kecil," jelas Zulfan yang didampingi istrinya, Minggu (23/9).
Diterangkan Zulfan, Fahmi lahir normal dengan pertolongan bidan kampung. Saat lahir memang bidan kampung sudah mengatakan bahwa anak saya lahir dengan kondisi aneh,sebab jika dibilang perempuan anak saya memiliki kelamin laki-laki tetapi penisnya tidak kelihatan," ungkap Zulfan.
Atas kejadian menimpah buah hatinya, Zulfan sebenarnya berniat untuk membawa Fahmi berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) untuk di periksa secara medis, guna mengetahui apa sebenarnya penyakit anak pertamannya itu.
Selain ingin mengetahui penyakit anaknya, Zulfan juga ingin memastikan apa jenis kelamin dari buah hatinya itu. Namun kekurangan dari segi ekonomi, hal itu belum bisa terwujud.
"Saya mencoba menghubungi pemerintah Desa untuk mencari bantuan atau solusi untuk meringankan beban namun sejauh ini belum ada jawaban pasti. Kami hanya diminta untuk melengkapi berkas-berkas untuk Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)," bilang Zulfan. (mag-3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Mendarat, Lion Nyaris Celaka
Redaktur : Tim Redaksi