"Kami merencanakan pembunuhan seorang polisi dan kami membuat pecah Solo seperti Ambon atau Poso. Di situ pula bisa tegaknya Syariat Islam, khalifah-khilafah Islamiah Indonesia," ujar Bayu dalam video testimoninya yang ditayangkan di Mabes Polri, Kamis (6/9).
Kini setelah ditangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror, Bayu baru menyampaikan permintaan maafnya kepada warga Solo yang telah dibuatnya resah selama Agustus lalu. Ia juga bersyukur meski ditangkap oleh Densus 88, tetap ada pendampingan dari Tim Pembela Muslim (TPM).
"Untuk warga kota Solo saya minta maaf sebesar-besarnya atas kelakuan saya atau saya pernah melakukan kesalahan. Alhamdulillah saya sehat-sehat, karena ada dampingan dari pihak polisi dan pihak TPM,"kata dia.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW Yakin Polisi Bisa Tangkap Thoriq
Redaktur : Tim Redaksi