jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Baznas (BAZIS) DKI Jakarta mengadakan khataman Alquran dan doa bersama secara online, Jumat (15/5) malam.
Acara tersebut diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta Luthfi Fathullah, Syekh Ali Jaber, para Wali Kota se-DKI Jakarta dan para muzakki atau wajib zakat secara online.
BACA JUGA: Bu Ade Yasin Kaget, Ketua Baznas Bogor Dapat Teguran
Kegiatan yang mengangkat tema “Khatam Quran & Doa Bersama Cegah Corona” ini sekaligus menjadi rangkaian akhir dari final lomba adzan se-DKI Jakarta Tingkat SD dan MI.
Lutfi Fathullah dalam sambutannya menyampaikan bahwa doa Bersama ini diniatkan untuk memohon kepada Allah untuk segera dibebaskan dari Covid-19.
BACA JUGA: BAZNAS Siapkan 100 Ribu Masker untuk Korban Erupsi Tangkuban Perahu
“Dengan kekuatan doa, insyaAllah Covid-19 akan segera berlalu, Allah bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” kata Lutfi.
Pada kesempatan itu, Lutfi menyampaikan bahwa BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta telah menyalurkan 75.000 sembako dan 6 miliar bantuan langsung tunai (BLT) kepada korban terdampak Covid-19.
BACA JUGA: Anies Baswedan Kembali Ancam Warga dengan Denda
Selain itu, BAZNAS (BAZIS) DKI juga akan menyalurkan bantuan kepada 5.000 guru ngaji dan marbot masjid se-DKI Jakarta. “Masing-masing 1 juta per orang sehingga total Rp 5 miliar,” kata Lutfi.
Sementara itu, Gubernur Anies Baswedan dalam sambutannya menyampaikan bahwa bulan Ramadan adalah bulan pendidikan untuk menghadapi satu tahun ke depan.
“Semoga selesai Ramadan kita termasuk orang-orang yang menang. Bisa sampai pada derajat Muttaqin,” kata Anies.
Ramadan Tahun Ini Berbeda
Menurut Anies, pandemi Covid-19 telah menjadikan Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana umat Islam harus melaksanakan kegiatan ibadah Ramadan sendiri-sendiri atau di rumah saja.
“Sekarang kita harus merayakan Ramadan sendiri di rumah. Sekarang kita tidak bisa mengandalkan lingkungan kita, tidak bisa tarawih di masjid,” kata Anies.
Meski begitu, Anies menyampaikan bahwa Ramadan di tengah Covid-19 ini, mirip dengan Ramadan pada zaman Rasulullah SAW.
Anies menceritakan pada masa itu Rasulullah hanya beberapa kali melaksanakan salat tarawih di masjid, selebihnya lebih banyak melaksanakan tarawih di rumah.
“Dulu, Rasulullah hanya beberapa kali melaksanakan tarawih di Masjid, selebihnya di rumah. Tidak ada juga buka bersama, seperti yang biasa kita lakukan,” lanjut Anies.
Pada kesempatan itu, Anies juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah berusaha keras untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Ia mengingatkan bahwa warga harus bisa membedakan antara sebab dan akibat dalam pandemi ini.
“Akibat yang kita rasakan, kita tidak bisa berinteraksi kegiatan keagamaan di masjid, tidak bisa berinteraksi kegiatan perekonomian, tidak bisa berinteraksi akan seni dan budaya, itu semua akibat. Sebabnya adalah masalah kesehatan,” kata Anies.
Menurut Anies, kalua sebabnya belum diselesaikan maka akibatnya juga tidak bakal selesai. Oleh karena itu, Anies mengajak masyarakat untuk disiplin dan bersabar dalam menjalankan protokol kesehatan agar badai Covid-19 segera mereda.
Syekh Ali Jaber dalam tausiahnya mengajak umat Islam membiasakan diri dengan bacaan Alquran dan mengkhatamkannya. Tradisi khataman, menurut Syekh, merupakan sunnah, bukan bid’ah. Tradisi itu, menurutnya sudah ada sejak zaman sahabat.
Syekh Ali Jaber juga mengajak umat Islam untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah Covid-19, yaitu tidak keluar rumah, tidak berkerumun, dan menggunakan masker ketika terpaksa keluar rumah.
Hikmah yang dapat dipetik dari Covid-19 ini menurut Syekh Ali Jaber adalah masyarakat jadi bisa lebih dekat dengan keluarga.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich