"Itu hanya penyelesaian sementara. Kebijakkan ad hoc," ujarnya. Menurutnya, program sehari tanpa BBM yang akhirnya dibatalkan tidak lebih dari upaya mensiasati kekurangan stok BBM bersubsidi di akhir tahun. Seharusnya, agar kekurangan pasokan BBM tidak terjadi lagi tahun depan, persoalan mendasar harus dipetakan dan diatasi.
"Akar masalah itu ada pada supply and demand. Itu harus disiasati dari awal, bukan hanya dengan mengandalkan anggaran APBN tiap tahun yang harus dikucurkan," tegas Hendri.
Rencanya untuk menutupi stok BBM hingga akhir tahun, pemerintah akan mengajukan kuota tambahan sebanyak 1,2 juta kiloliter ke DPR.Tapi hal ini dinilai Hendri juga tidak akan menyelesaikan persoalan untuk jangka panjang.
"Karena berapapun jumlah kuota yang akan dikucurkan, pasti akan habis oleh masyarakat. Justru sistem manajerialnya yang harus diperbaiki, dan mengatur sirkulasi pengaliran BBM," pungkasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta BUMN Kerja Sama dengan Penduduk Lokal
Redaktur : Tim Redaksi