BBM Naik, Beras Naik

Rabu, 29 Februari 2012 – 15:44 WIB

BENGKULU--Harga beras dipastikan akan mengalami kenaikan paska kenaikan harga BBM. Secara normal, kenaikan tersebut diperkirakan sekitar 5 persen. Namun angka tersebut bisa melangit bila saja cuaca ekstrim mengakibatkan banyak sawah mengalami gagal panen pada April nanti. Demikian dikemukakan Pemilik Toko Beras Chandra di Jalan Tenggiri Kelurahan Malabero, Delia ditemui di toko beras Chandra, Selasa (28/2).

"Sebenarnya, kami tidak terlalu mengkhawatirkan kenaikan BBM. Kalau pun ikut naik, tidak seberapa lah. Mungkin sekitar 5 persen. Nah, yang kami khawatirkan itu stok beras. Kalau stok beras tidak ada, kenaikannya bisa sangat drastis. Seperti pada 1998, karena stok tidak ada, harga beras jadi sangat tinggi," ujar Delia.

Setiap tahun, panen raya padi berlangsung pada April. Karena itu, Delia sangat berharap, kegagalan panen yang kerap dialami petani akibat cuaca ekstrim tidak terjadi pada April nanti. Jika saja masalah kegagalan panen tidak terjadi, kenaikan harga beras akibat kenaikan harga BBM bisa dalam taraf kewajaran.

"Memang, efek dari kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga beras pasti ada. Karena biasa produksi dan transportasi angkut juga akan naik. Tapi, itu tadi, biasanya tidak terlalu tinggi atau dalam taraf wajar. Cuma, kalau saja pada April nanti banyak sawah mengalami kegagalan panen, kenaikannya bisa di luar dari taraf kewajaran," tambah Delia.

Saat ini, terang Delia, harga beras merek Manggis Rp 188 ribu per karung (20 Kg), sedangkan merek Paten Rp 200 ribu per karung (20 Kg), merek Longans Rp 193 ribu per karung (20 kg) dan merek HP RP 177 ribu per karung (20 Kg). Dalam setiap bulannya, toko Chandra menjual sekitar 50 ton beras. ?gTapi, kalau tidak terjadi kegagalan panen, mungkin harga beras akan tetap berkisar pada harga saat ini. Sebab, kalau lagi panen raya, harga beras akan turun. Jadi, walau harga BBM naik, tapi beras berlimpah, harga beras bisa tidak akan naik tajam," ujar Delia.

Terpisah, pengelola Toko Arena di Jalan A. Yani Kelurahan Malabero Wagiso memastikan, kenaikan harga BBM akan menaikkan harga sejumlah barang. Kenaikan terjadi akibat biaya distribusi barang akan membesar. Wagiso memperkirakan, bila kenaikan harga BBM sekitar 40 ? 50 persen, maka kenaikan harga barang akan berkisar 4 - 5 persen. ?gSekitar sepersepuluh dari persentase kenaikan harga BBM," ujar Wagiso.

Harga gula saat ini, kata Wagiso, Rp. 10.300 per kilogram, minyak goreng Rp 10.400 per kilogram dan gandum Rp 6.700 per kilogram. Sama dengan Delia, Wagiso mengatakan, yang dikhawatirkan adalah tidak adanya pasokan barang-barang tersebut. Sehingga, bisa mengakibatkan harga naik secara tajam. ?gKalau kami ini, tergantung dengan barang dan harga yang diberikan kepada kami. Kalau stok barang sedikit, biasanya harga yang diberikan akan naik," kata Wagiso.

Sementara itu, pemilik Toko Telur Sahabat Kita di Jalan Semangka No. 62 Kelurahan Padang Nangka Ny. K Siahaan mengatakan, kenaikan harga BBM berkemungkinan tidak akan terlalu berdampak terhadap kenaikan harga telur. Menurutnya, faktor utama naik atau turunnya harga telur adalah jumlah pasokan. Bila pasokan telur sedikit, harga telur bisa naik tajam.

"Seperti sekarang ini, harga telur naik Rp 20 per butir. Mungkin, saat BBM naik nanti, harganya malah turun akibat pasokan banyak. Telur ini kan barang yang tidak tahan lama, cepat busuk. Jadi, turun naik harganya juga cepat. Nah, waktu kenaikan BBM pada 2005, harga telur malah turun," ujar Ny. K Siahaan. (dmi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Permentan Tetap Dihapus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler