jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyatakan pemerintah akan memperoleh dana sekitar Rp120 triliun dari rakyat sebagai hasil menaikkan harga BBM. Dana tersebut menurut Fahri, cash yang didapatkan dari kantong rakyat.
"Dana tersebut nantinya harus diterangkan ke DPR. Itu untuk apa dan harus dijelaskan ke DPR. Jangan hanya karena dalih kewenangan lalu seenaknya memungut uang rakyat dengan cara menaikkan harga BBM," kata Fahri Hamzah, di Jakarta, Rabu (19/11).
BACA JUGA: Desak Jokowi Sikat Beking Bisnis Haram di Batam
Setiap keputusan ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, ada risikonya. Itu yang harus dijelaskan ke rakyat.
"Mestinya presiden bilang saja ke rakyat, mohon maaf, kami belum bisa ambil uang dari sumber lain karena pemerintah belum bisa ambil uang lain, lalu dinaikkan harga BBM. Itu jauh lebih baik," sarannya.
BACA JUGA: Pengamat Sarankan Partai NasDem Gugat UU MD3 ke MK
Fahri juga menilai alasan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM terlalu aneh. "Presiden kan bilang dibakar sia-sia uang ratusan triliun rupiah dan mubazir. Mestinya Presiden Jokowi tahu bahwa rakyat naik motor itu aktivitas ekonomi. Jadi tidak bakar-bakar BBM sebagaimana yang dituduhkan Jokowi," ungkap Fahri.
Terakhir mantan anggota Komisi III DPR itu menyatakan, belum sampai satu tahun Jokowi jadi presiden, bicaranya sudah muter-muter. "Sebelum jadi presiden, omongan Jokowi lurus, sekarang sudah mulai muter-muter omongannya," pungkas Fahri Hamzah. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Tegaskan Uang Meris ke Pelatih Golf Rudi Bukan Suap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 1 Anggota TNI Tewas Akibat Bentrok Batam
Redaktur : Tim Redaksi