BBM Naik, IHSG Melejit

Selasa, 18 November 2014 – 23:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat cukup signifikan pada hari pertama kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pada penutupan perdagangan sore tadi (18/11) IHSG naik 48,526 poin (0,96 persen) ke level 5.102,469 dan indeks LQ45 menguat 9,368 poin (1,08 persen) ke level 876,586.

Transaksi perdagangan saham hari ini berjalan ramai dengan frekuensi mencapai 248.976 kali dengan volume 4,122 saham atau setara Rp 4,556 triliun. Sebanyak 205 saham naik, 113 saham turun, dan selebihnya stagnan.

BACA JUGA: Jiwasraya Gandeng Manchester City

Saham-saham berhasil naik dengan nilai tinggi (top gainers) antara lain, Gudang Garam (GGRM) naik 1.825 (3,03 persen) ke level 62.025. Unilever (UNVR) naik 525 (1,69 persen) ke level 31.575. Indocement Tunggal (INTP) naik 250 (1,03 persen) ke level 24.475. United Tractors (UNTR) naik 200 (1,07 persen) ke level 18.850.

Sebaliknya, saham-saham turun dengan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Merck (MERK) turun 22.900 (12,79 persen) ke level 156.100. Golden Energy (GEMS) turun 440 (22,56 persen) menjadi 1.510. Gowa Makassar Tourism (GMTD) turun 200 (2,44 persen) menjadi 8.000. Adira Multifinance (ADMF) turun 200 (2,61 persen) menjadi 7.450.

BACA JUGA: Desember, Garuda Buka Tiga Rute Baru dari Ambon

Tim Riset PT Valbury Asia Securities Indonesia mengatakan pemerintah punya alasan mendasar dalam menaikkan harga BBM bersubsidi. Hitung-hitungan harga minyak premium dan solar tidak bisa berpatokan pada turunnya harga minyak dunia yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.

Pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif seperti infrastruktur, perlindungan kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan pembangkit listrik. Meskipun demikian, menurut tim ini, kenaikan BBM bersubsidi akan memicu kenaikan inflasi.

BACA JUGA: Garuda Bakal Terbangi Nias Mulai Desember

”Untuk itu BI akan melakukan koordinasi dengan pemerintah. Fokus utamanya adalah menjaga laju inflasi agar tetap stabil setelah diberlakukannya kebijakan tersebut,” ujarnya.

Secara umum kenaikan BBM bersubsidi akan memberikan dampak positif terhadap negara Indonesia. Hal senada juga disampaikan lembaga pemeringkat Fitch yang menyebut inflasi akan terdorong dan mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya sampai 12 bulan ke depan.

”Namun, menurut Fitch, semakin cepat pemerintah menaikkan BBM akan mampu menggeser penghematan dalam tagihan subsidi ke sektor riil dan semakin cepat mendorong ekonomi.”(gen/dio

BACA ARTIKEL LAINNYA... Citilink Targetkan Angkut 11 Juta Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler