BBM Naik, Orang Miskin Bertambah 1,5 Juta

Kamis, 28 Agustus 2014 – 17:52 WIB
BBM Naik, Orang Miskin Bertambah 1,5 Juta. JPNN.com

JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka mengatakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak akan melahirkan kemiskinan di masyarakat. Dijelaskan, hasil rapat antara Komsi XI DPR dengan pemerintah terungkap bahwa jika BBM naik Rp 1000 perliter maka akan menciptakan inflasi 1,43 persen, kemiskinan naik 0,61 persen atau sekitar 1.525.000 orang.  
                
Setiap kenaikan BBM Rp 500 perliter, maka diperlukan tambahan penghasilan baru setiap rumah tangga  Rp 100 ribu perbulan.  Rieke pun membeber postur belanja RAPBN dan jumlah alokasi anggaran untuk jalankan program di luar subsidi BBM Rp 291,111 triliun. Menurutnya, sebanyak Rp 600 triliun dianggarkan untuk belanja Kementerian dan Lembaga, kemudian Belanja Pegawai Rp 270 triliun, Belanja Modal / Belanja Rang Rp 330 triliun dan Belanja Sosial / Belanja Lain-lain Rp 150 triliun.
                
Rieke menyatakan apakah mencabut subsidi BBM satu-satunya cara untuk dapatkan anggaran jalankan 9 Program Nawa Cita Joko Widodo-Jusuf Kalla? “”Idiom "satu-satunya cara, tidak ada jalan lain". Idiom itu tak boleh digunakan lagi oleh pemimpin Indonesia,” katanya, Kamis (28/8).
                
Menurutnya, tugas pemimpin mencari solusi dari semua permasalahan, bukan menyederhanakan masalah. Apalagi untuk menutupi kesalahan atas ketidakmampuan, termasuk dalam tata kelola energi nasional. “Masih banyak cara lain. Pemerintahan SBY yang tinggal satu bulan setengah harus punya itikad baik,” katanya.
                
Sebagai seorang neragawan, Rieke yakin SBY tak punya niat untuk mengganjal program-program Pemerintahan Jokowi-JK. Dalam "negosiasi antara Jokowi dan SBY" yang sedang berlangsung di Bali, kiranya ada opsi ruang fiskal untuk jalankan 9 program nawa cita. “Hal yang wajar, jika SBY "serahkan" 50 persen  dari  Rp 480 triliun. Sekitar Rp 240 triliun saya yakin bisa dioptimalkan untuk program nawa cita,” katanya.
                
Ia menyebut Rp 240 triliun, itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang menyangkut masyarakat.  Misalnya, Kartu Indonesia  Sehat, pembangunan Puskesmas, Kartu Indonesia Pintar, serta anggaran desa.  
                
Di sisa 1,5 bulan bulan pemerintahan, Rieke yakin SBY masih ingat pada ucapannya di pidato penyampaian nota keuangan di rapat paripurna DPR 16 Agustus yang tidak akan membebani pemerintahan baru. Karenanya, dia juga yakin SBY sangat bijak dan memahami tidak mungkin pemerintah Jokowi-JK akan menjalankan program yang sesuai visi misi mereka, jika ruang fiskal yang ada Rp 480 triliun digunakan seluruhnya untuk semua program Pemerintahan SBY - Boediono yang tinggal 1,5 bulan saja.
                
Meskipun desakan untuk mencabut subsidi BBM cukup kuat, Rieke juga yakin Jokowi sangat mengerti bahwa pencabutan subsidi BBM akan memicu kenaikan ongkos produksi dan transportasi, serta kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
                
“Saya yakin Jokowi juga tak akan melupakan janji kampanye pilpres. Karenanya saya yakin kebijakan politik ekonomi yang akan diambil oleh Jokowi akan mengembalikan marwah pasal 33 UUD 1945,” pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA JUGA: Jokowi Dilarang Jadi Ketum PDIP

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Jadikan Bhineka Tunggal Ika Sebatas Semboyan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler