“Kenaikan BBM merupakan berkah buat kita karena akan ada migrasi segmen dari mobil ke sepeda motor. Pada 2005-2006, harga BBM naik menjadi Rp6 ribu/liter, penjualan Viar juga terdongkrak naik, saat itu melonjak dari 2 juta unit menjadi 4 juta unit," kata Dalie di Jakarta.
Menurut Dalie, bagi orang yang punya mobil, untuk efektif cost mereka akan beralih ke roda dua. Sementara pengguna roda dua juga akan migrasi terutama pengguna yang mengedapankan lifestyle dan trend mereka akan pindah ke regular produk seperti produk Viar. Tahun ini, Viar menargetkan penjualan motor niaga sebanyak 3 ribu hingga 4 ribu unit pada 2012 seiring dengan proyeksi pertumbuhan jenis sepeda motor niaga pada 2012 ini yang diprediksi mencapai 2 ribu hingga 2.500 unit per bulan.
Dalie juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional berdampak bagi membaiknya dunia industri, termasuk industri otomtif. Kondisi ini dimanfaatkan oleh produsen motor lokal merek Viar untuk menggenjot penjualan di tahun 2012 ini. Bahkan, PT Triangle Motorindo, selaku prinsipal Viar Motor menargetkan pertumbuhan 85 persen dari realisasi penjualan tahun 2011 sebesar 70.030 unit dan ini merupakan target penjualan tertinggi tahun ini.
"Target penjualan sepeda motor Viar mencapai 130 ribu unit tahun ini," kata Dalie. Dia mengaku pihaknya juga mematok target pangsa pasar regional Jawa 3-5 persen dan 7-10 persen untuk pangsa pasar di luar Jawa.
Menurut Dalie, target penjualan tersebut bisa tercapai karena adanya dukungan pabrik yang akan terus dibangun di areal 20 hektar di kawasan Industri Otomotif Modern, Semarang Jawa Tengah. Kapasitas produksi pabrik Viar saat ini bisa mencapai 76 ribu unit per bulan atau 912 ribu unit per tahun. Perusahaan yang sudah berdiri selama 12 tahun ini terus memproduksi sepeda motor bebek, motor niaga, dan segmen motor sport.
Dalie menyampaikan pada tahun lalu total penjualan Viar masih disumbang dari motor bebek sebesar 46,1 persen atau 32.284 unit, tipe roda tiga (motor niaga karya) sebesar 43,3 persen atau 30.323 unit, dan tipe sport memberikan kontribusi 4,9 presen atau 3.431 unit. "Pangsa pasar terbesar kita masih di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Jawa masih disumbang dari motor niaga, sedangkan di Sumatera adalah motor bebek," katanya.
Saat ini, kata Dalie, Viar sudah memiliki 500 dealer di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dia mengungkapkan, harga yang terjangkau dari produk Viar karena menggunakan komponen lokal. Adapun untuk komponen lainnya masih diimpor. Tetapi, persentasenya sangat kecil, sehingga dapat menekan biaya produksinya. Dengan harga yang terjangkau, Dalie mengaku sanggup menyediakan kendaraan yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen akan gaya hidup mengingat model-model motor Viar diklaim memiliki desain yang modern. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Distribusi BBM Rawan Pembajakan
Redaktur : Tim Redaksi