SORONG – Kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah dari Rp 4500 menjadi Rp 6000 perliter dinilai makin menyengsarakan rakyat kecil. Kenaikan BBM tentu saja berimbas pada harga barang dan jasa yang dipastikan juga mengalami kenaikan.
Husein, salah seorang sopir angkot jalur B dalam bincang-bincang dengan Radar Sorong (JPNN Group) mengatakan, seandainya pemerintah menaikan harga BBM, otomatis pihaknya selaku sopir taxi juga akan menaikkan ongkos taxi. “Kondisi sekarang yang Rp 4500 saja BBM sudah sulit didapatkan, apalgi jika dinaikkan, itu jelas menambah kesengsaraan lagi bagi kami,” tuturnya.
Dikatakannya, jika BBM naik maka ongkos angkutan dalam kota yang sekarang Rp 2500 harus juga dinaikkan jadi minimal Rp 3500, karena dengan kenaikan BBM maka ongkos yang dibutuhkan setiap harinya semakin meningkat, belum lagi pastinya spare part juga mengalami kenaikan, sehingga otomatis jasa angkot juga pastinya mengalami kenaikan.
“Jelas kami masyarakat kecil sangat menderita bila BBM dinaikkan, karena kita mencari juga setiap hari butuh BBM. Pemerintah harus melihat baik-baik, sebaiknya tidak usah menaikkan harga BBM, kalau perlu malah diturunkan,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan Rudy, sopir angkot jalur H yang mengatakan, kalau BBM naik maka otomatis harga barang pasti akan membengkak. “Jangan salahkan sopir kalau seandainya tarif angkutan juga naik,” tandasnya.(iso)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditampar Dua Guru, Murid Lapor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi