CILAMAYA KULON-Dampak kebijakan pemerintah pusat menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), puluhan angkot di Karawang melakukan aksi mogok hingga para penumpangnya terlantar. Selain melakukan aksi mogok, para sopir ini juga men-sweeping angkot yang masih beroperasi, untuk ikut mogok dan menurunkan paksa penumpang.
Para sopir menuntut agar organda segera melakukan penetapan untuk menyesuaikan tarif angkutan umum, seiring dengan naiknya harga BBM. Atau pemerintah memberikan kebijakan tersendiri bagi angkutan umum dengan tidak menaikan harga BBM bagi angkutan umum.
"Tuntutan kami sederhana. Kami ingin pemerintah atau organisasi yang berhak menetapkan tariff, untuk segera menyesuaikan tarif dengan kenaikan harga BBM. Kalau tidak ada penyesuaian atas kondisi kenaikan BBM ini, dipastikan kami akan merugi. Atau solusinya, pemerintah tidak menaikan harga," jelas Syarifudin Supir Angkot kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN).
Akibat aksi tersebut, penumpang terpaksa melanjutkan perjalanan dengan mengunakan jasa ojek, dengan ongkos hampir lima kali lipat dari ongkos angkutan umum.
Rencananya aksi mogok para sopir angkot ini akan terus dilakukan, selama organda belum melakukan penetapan harga tarif baru angkutan umum. Jika tidak segera disesuaikan dipastikan angkot ini akan mengalami kerugian dan akan disalahkan jika harus menaikan harga ongkos angkutan umum, tanpa ada penetapan dari yang berhak menetapkan.
"Kami akan terus melakukan aksi ini, hingga ada tanggapan dari pemerintah maupun penetapan penyesuaian tarif dari Organda," tambah Jaja supir angkot lainnya.(ian/vry)
Para sopir menuntut agar organda segera melakukan penetapan untuk menyesuaikan tarif angkutan umum, seiring dengan naiknya harga BBM. Atau pemerintah memberikan kebijakan tersendiri bagi angkutan umum dengan tidak menaikan harga BBM bagi angkutan umum.
"Tuntutan kami sederhana. Kami ingin pemerintah atau organisasi yang berhak menetapkan tariff, untuk segera menyesuaikan tarif dengan kenaikan harga BBM. Kalau tidak ada penyesuaian atas kondisi kenaikan BBM ini, dipastikan kami akan merugi. Atau solusinya, pemerintah tidak menaikan harga," jelas Syarifudin Supir Angkot kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN).
Akibat aksi tersebut, penumpang terpaksa melanjutkan perjalanan dengan mengunakan jasa ojek, dengan ongkos hampir lima kali lipat dari ongkos angkutan umum.
Rencananya aksi mogok para sopir angkot ini akan terus dilakukan, selama organda belum melakukan penetapan harga tarif baru angkutan umum. Jika tidak segera disesuaikan dipastikan angkot ini akan mengalami kerugian dan akan disalahkan jika harus menaikan harga ongkos angkutan umum, tanpa ada penetapan dari yang berhak menetapkan.
"Kami akan terus melakukan aksi ini, hingga ada tanggapan dari pemerintah maupun penetapan penyesuaian tarif dari Organda," tambah Jaja supir angkot lainnya.(ian/vry)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Sultra Kecewa Penyelenggaraan Harganas Belum Siap
Redaktur : Tim Redaksi