BBM Turun, Harga Barang Malah Naik

Selasa, 20 Januari 2015 – 01:34 WIB

jpnn.com - SANGATTA – Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar yang diberlakukan sejak Senin (19/1) kemarin ternyata tidak dibarengi dengan harga barang.

Dari pantauan Radar Kutim (Grup JPNN), di sejumlah pasar dan toko, harga justru mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Mendagri Segera Usulkan ke Presiden Cabut Keppres Sekda Terdakwa

Ridwan (37) karyawan toko bangunan di Jalan Yos Sudarso III menyatakan harga beberapa bahan bangunan mengalami kenaikan antara Rp 2 ribu hingga Rp 9 ribu dari harga sebelumnya.

“Yang naik itu semen dan plywood. Kalau semen semua merek naik harganya. Sedangkan plywood hanya yang tebalnya 4 mm yang harganya naik (lengkap lihat grafis, Red.),” aku Ridwan disambangi tokonya.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Saya Harus Bilang Apa ke Rakyat?

Sementara untuk kebutuhan pokok, ternyata juga mengalami kenaikan. Diantaranya, beras, gula pasir, gula halus, minyak, daging sapi dan kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga pun berkisar antara Rp 500 hingga Rp 50 ribu.

“Yah naik semua mas harganya. Nggak tahu juga kenapa. Padahal kan harga BBM sudah turun. Saya tanya sama pemasok barang, katanya barang lama, jadi harganya tidak bisa turun,” aku Hj Salmiah, yang sehari-hari berjualan di Pasar Singa Geweh Sangatta Selatan.

BACA JUGA: Bripda Taufik Banjir Simpati, Tinggal di Rusunawa, Jadi Babinsa pula

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim Irawansyah didampingi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Syarifuddin Noor mengatakan, pasca penetapan penurunan harga BBM, harga barang sebagian besar memang mengalami kenaikan. Kalau pun ada yang turun jumlahnya tidak banyak.

“Total keseluruhan jumlah kebutuhan yang naik, baik bahan pokok maupun yang lainnya sebanyak 33 jenis. Sedangkan yang turun jumlahnya hanya 22 jenis. Jadi lebih banyak yang naik dari pada turun,” ujar Syarifuddin.

Menurut dia, kenaikan beberapa barang ini dianggapnya wajar, karena memang hukum pasar tidak dapat diintervensi oleh pemerintah sedikitpun. Kecuali barang-barang yang mendapatkan subsidi pemerintah.

”Jadi walaupun BBM turun, harga barang di pasaran tetap mengikuti mekanisme pasar itu sendiri," terangnya. (*/dy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wako Cirebon Sakit, Yuddy Dorong Segera Ditunjuk Plt


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler