BBPLK Bekasi Targetkan 18.624 Orang Ikuti PBK

Jumat, 16 Februari 2018 – 17:58 WIB
Dirjen Pembinaan Pelatihan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi menargetkan sebanyak 18.624 orang peserta mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).

Sebanyak 12.880 orang ditargetkan tersertifikasi pada 2018.

BACA JUGA: Kemnaker, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Bersinergi

Dirjen Pembinaan Pelatihan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono dalam sambutan yang dibacakan Kepala Sekretariat BNSP Darwanto dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) UPTD BLK binaan BBPLK Bekasi di Cirebon, Jawa Barat, akhir pekan ini.

Dirjen Bambang Satrio mengatakan target tersebut bisa terwujud jika BBPLK Bekasi mambangun sinergi yang baik dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) binaannya.

BACA JUGA: 3 Kiat Jadi Pemuda Kreatif dan Inovatif ala Menteri Hanif

"Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. BBPLK Bekasi harus bersinergi dengan BLK binaannya agar target pelatihan PBK dan sertifikasi tenaga kerja bisa tercapai," kata Dirjen Bambang.

BBPLK Bekasi mendapat tambahan 25 BLK binaan pada 2018. Sebelumnya BBPLK Bekasi hanya memiliki empat BLK binaan.

BACA JUGA: Menteri Hanif Gulirkan Liga Pekerja Zona Sulbar

Dengan tambahan tersebut jumlah BLK binaan BBPLK Bekasi menjadi 29 yang terdiri dari 23 BLK UPTD dan 6 BLK Komunitas.

"Penambahan BLK binaan harus disikapi dengan baik oleh BBPLK Bekasi agar pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan di daerah bisa berjalan dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi berjalan dengan baik, antara lain meningkatkan kompetensi instruktur di BLK binaan, pemenuhan kebutuhan Assesor untuk pelaksanaan uji kompetensi, dan menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan serta potensi daerah," ujar Bambang.

Menurut Bambang, pemerintah terus mendorong mendukung upaya yang dilakukan dalam menciptakan tenaga kerja terampil di BLK pusat dan daerah.

Hal ini dilakukan agar BLK mejadi pusat pelatihan tenaga kerja profesional dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri.

"Kita terus dorong agar BLK mampu menghasilkan lulusan pelatihan kerja yang kompeten dan sesuai kebutuhan industri sehingga mempercepat pengurangan pengangguran dan memperbanyak wirausaha mandiri," kata Dirjen Bambang.

Sementara itu, Kepala BBPLK Bekasi, Helmiaty Basri, mengatakan pelaksanaan Rakornis bertema ‘Percepatan Pelaksanaan Pelatihan dan Sertifikasi Dalam Rangka Menciptakan Tenaga Kerja Kompeten’ dilaksanakan untuk menyamakan visi dan misi dengan BLK binaan.

"Rakornis ini bertujuan untuk menyamakan presepsi dan sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi di BLK binaan. Selain itu, juga untuk mengindentifikasi dan membahas perencanaan program Pelatihan Berbasis Kompetensi di UPTD BLK binaan pada 2019," ungkap Helmiaty.

Helmiaty menambahkan, penyamaan persepsi pelatihan adalah hal mutlak yang menentukan kualitas pelatihan.

BLK binaan di daerah harus menerapkan pelatihan berbasis kompetensi seperti yang dilakukan BLK milik Pemerintah Pusat.

"Pelatihan Berbasis Kompetensi atau PBK dilakukan agar kompetensi lulusan BLK sesuai dengan kebutuhan industri. PBK dan sertifikasi profesi merupakan salah satu pilar pengembangan SDM selain SKKNI dan KKNI," kata Helmiaty.(jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga Pekerja Zona Provinsi Bengkulu Resmi Digulirkan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler