Bea Cukai Bagikan 3 Informasi Penting Kepada Pelajar Lewat Customs Goes to School

Rabu, 29 November 2023 – 11:17 WIB
Bea Cukai membagikan tiga informasi penting kepada para pelajar melalui kegiatan Customs Goes to School, salah satunya tentang Unit Anjing Pelacak K-9. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, MEDAN - Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur I dan Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara menggelar kegiatan Customs Goes to School pada 15 dan 17 November 2023.

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi para pelajar tentang ketentuan kepabeanan dan cukai

BACA JUGA: Genjot Ekspor, Bea Cukai Kembali Berikan Asistensi Kepada UMKM di 3 Daerah Ini

Dalam kegiatan tersebut, petugas Bea Cukai membagikan tiga informasi penting kepada para pelajar, yaitu tentang Unit Anjing Pelacak K-9, registrasi IMEI, dan aturan terbaru barang kiriman.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menyampaikan Bea Cukai sebagai instansi pemerintah yang mengemban tugas sebagai trade facilitator dan community protector terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap aturan kepabeanan dan cukai, termasuk kepada para pelajar.

BACA JUGA: Asistensi Ekspor jadi Langkah Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas

"Melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah, Bea Cukai merangkul para pelajar untuk memahami aturan kepabeanan dan cukai dan dapat menyebarluaskannya di tengah masyarakat," ungkap Encep dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Pembahasan tentang unit anjing pelacak K-9 mengemuka dalam gelaran Customs Goes To School di Aula Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I.

Petugas Bea Cukai menjelaskan kepada para siswa jurusan akuntansi dan jurusan Perkantoran dan Bisnis SMK Ma’arif Nu Talang bahwa peran K-9 ialah untuk melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal dan berbahaya (narkotika, psikotropika, dan prekursor) yang masuk ke Indonesia melalui wilayah perairan dan perbatasan darat dengan negara lain.

Salah satu pawang Unit K9 Kanwil Bea Cukai Jatim I juga melaksanakan simulasi pengawasan barang kiriman dan barang bawaan penumpang dengan anjing pelacak.

Informasi penting lainnya ialah mengenai registrasi IMEI dan aturan terbaru tentang ketentuan kepabeanan, cukai, dan pajak atas impor dan ekspor barang kiriman, yang tercantum dalam PMK Nomor 96 Tahun 2023.

Petugas Kanwil Bea Cukai Sumut menyampaikan dua informasi tersebut pada sosialiasi yang mengundang para pelajar SMA sederajat di Kota Medan di Aula Rekreasi Gedung Keuangan Negara.

"Penyelenggaraan sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait ketentuan registrasi IMEI dan ketentuan baru barang kiriman sesuai dengan PMK Nomor 96 tahun 2023 yang mulai diberlakukan pada 17 Oktober 2023 lalu," ujar Encep.

IMEI adalah nomor identitas internasional yang terdiri dari 15 digit, dihasilkan dari delapan digit type allocation code yang dialokasikan oleh Global System for Mobile Association untuk mengidentifikasi secara unik alat dan/atau perangkat handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) yang tersambung ke jaringan bergerak seluler.

Menurut Encep, registrasi IMEI diperlukan agar HKT yang diperoleh dari luar daerah pabean dapat menggunakan sim card Indonesia. Penumpang atau awak sarana pengangkut yang selama tinggal di Indonesia menggunakan sim card negara asing (inbound roamer) tidak perlu melakukan registrasi IMEI dan dapat menggunakan layanan jelajah roaming internasional.

"Registrasi IMEI diperlukan untuk mencegah masuknya perangkat ilegal,” tegasnya.

Sementara itu, mengenai PMK Nomor 96 Tahun 2023 dijelaskan petugas Bea Cukai bahwa salah satu perubahan dalam peraturan yang baru tersebut ialah penambahan dalam hal pengenaan pajak dengan tarif tertentu atas barang khusus, di antaranya alas kaki, tas, produk tekstil, sepeda atau skuter listrik, sepeda nonlistrik, jam tangan, kosmetik, dan produk besi baja.

Barang-barang khusus itu kena tarif bea masuk yang lebih tinggi, yakni 15-40 persen, PPN sebesar 11 persen, serta pajak penghasilan (PPh) sebesar 7,5-10 persen, jika memiliki NPWP atau 15-20 persen jika tidak memiliki NPWP.

“Kami berupaya agar kegiatan seperti ini semakin masif terselenggara sehingga masyarakat umum, khususnya para pelajar dapat lebih memahami proses bisnis dalam pemerintahan khususnya terkait impor dan ekspor,” pungkas Encep. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler