jpnn.com, BATAM - Bea Cukai Batam mewujudkan komitmennya untuk mempermudah pelayanan, salah satunya melalui layanan Single Submission (SSm) Pengangkut.
Percontohan layanan SSm Pengangkut di Batam sebagai wujud implementasi Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan National Logistics Ecosystem (NLE) sukses dilaksanakan Rabu (17/11) lalu.
BACA JUGA: Bea Cukai Jatim I Tawarkan Fasilitas MITA dan AEO, Ini Keuntungannya Buat Pelaku Usaha
Kepala Seksi Manifest Bea Cukai Batam Wahyu Setiaji menjelaskan SSm Pengangkut memiliki tujuan menyediakan sistem atau fasilitas yang memungkinkan para agen pengangkut melakukan proses clearance dengan mudah.
Dalam satu kali pengiriman superset data, agen pengangkut telah menyelesaikan kewajibannya ke seluruh satuan kerja di pelabuhan, yaitu Bea Cukai Batam, KSOP Batam, BP Batam, Imigrasi Batam dan Karantina Batam.
BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Fasilitas Rush Handling Vaksin dan Alkes Hibahan Australia
“Dalam piloting (percontohan) ini, kami melakukan transaksi perdana dalam kegiatan agen pengangkut Jaticatur Niaga Trans," kata Wahyu.
Dia menyebutkan ada 4 aspek yang diperhatikan, yaitu pengajuan RKSP dan inward manifest, pengajuan izin dari karantina (COP), pengajuan warta kedatangan kapal, dan pengajuan perizinan imigrasi.
BACA JUGA: Bea Cukai Parepare Memusnahkan Rokok dan Miras Ilegal
"Secara umum semuanya berjalan lancar meskipun terdapat beberapa catatan,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan keberhasilan pelaksanaan layanan SSm Pengangkut merupakan salah satu indikator atas capaian keberhasilan Batam Logistics Ecosystem (BLE).
Tercatatnya transaksi perdana SSM Pengangkut menambah deretan layanan yang telah disimplifikasikan sebelumnya, seperti layanan STS-FSU dan layanan kolaborasi perizinan antara Bea Cukai Batam dan BP Batam.
“Pelaksanaan layanan SSm Pengangkut harus didukung oleh komitmen seluruh stakeholders, sehingga mampu menurunkan cost of logistics dan memperbaiki alur logistik di Indonesia," tegasnya.
Wahyu juga berharap melalui dukungan Lembaga National Single Window (LNSW) untuk dapat terus berkoordinasi dengan para stakeholders yang ada di Batam.
"Harapannya program ini dapat dikenal luas dan dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna jasa,” ujar Wahyu. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi