jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Bekasi terus memperkuat sinergi dengan sektor industri melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi terkait fasilitas kepabeanan, serta optimalisasi penerimaan di bidang cukai.
Langkah ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan kepatuhan para pelaku industri terhadap regulasi, sekaligus menjaga kontribusi signifikan bagi penerimaan negara.
BACA JUGA: Bea Cukai Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Narkoba dengan Modus Bungkus Kopi
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bekasi, Undani, mengungkapkan salah satu inisiatif terbaru dari Bea Cukai Bekasi adalah program "Didik" yang digelar bersama PT Hankook Tire Indonesia pada Selasa (24/9).
“Program ‘Didik’ merupakan salah satu upaya Bea Cukai Bekasi untuk meningkatkan pemahaman pengguna jasa secara lebih dekat dan tepat sasaran sesuai kebutuhan perusahaan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Asistensi Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan di Daerah Ini
General Manager Purchasing PT Hankook Tire Indonesia, Jo Yong Seok, mengapresiasi program ini, dengan menyebutnya sebagai langkah penting dalam mempererat kerja sama antara perusahaan dan Bea Cukai Bekasi.
"Kami berharap program ini bisa meningkatkan dukungan dan kerja sama, serta memfasilitasi kesenjangan pengetahuan di perusahaan," ujar Jo.
BACA JUGA: Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas PLB ke Produsen Ban, Ini Harapannya
Undani, menjelaskan secara komprehensif mengenai konsep dasar kawasan berikat serta tata cara operasionalnya.
Diskusi yang interaktif menunjukkan antusiasme peserta, terutama dalam hal teknis terkait pengelolaan dokumen dan prosedur pemasukan serta pengeluaran barang di kawasan berikat mandiri.
Program ini diharapkan dapat meminimalkan kesalahan administrasi dan meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan.
Di bidang penerimaan cukai, Bea Cukai Bekasi juga terus mengawal optimalisasi dari industri minuman mengandung etil alkohol (MMEA).
Pada Agustus 2024, PT Bali Hai Brewery Indonesia telah menyumbangkan penerimaan cukai sebesar Rp 141,18 miliar atau 18,08 persen dari target penerimaan Bea Cukai Bekasi pada tahun 2024.
Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Yanti Sarmuhidayanti, menyampaikan pentingnya peningkatan pasar terhadap produk minuman mengandung etil alkohol sebagai faktor utama dalam pencapaian penerimaan cukai.
“Bea Cukai Bekasi akan terus mendampingi dan mengawal penerimaan cukai, memastikan optimalisasi kontribusi bagi ekonomi nasional,” ujar Yanti.
Tak hanya industri ban dan minuman, industri tekstil juga mendapatkan perhatian melalui kunjungan tim Customs Visits Customers (CVC) ke PT Dong Il Indonesia pada (26/09).
Pemberian stimulus fiskal berupa fasilitas kawasan berikat telah membantu industri tekstil tumbuh signifikan.
Presiden Direktur PT Dong Il Indonesia, Yoon Nam Sik, menegaskan bahwa dukungan Bea Cukai sangat membantu pemulihan dan pertumbuhan perusahaan pasca-pandemi Covid-19.
Dengan diversifikasi produk dan pasar, PT Dong Il melihat prospek yang cerah untuk ke depan.
Yanti menekankan bahwa pemberian fasilitas kawasan berikat memiliki efek ganda bagi perekonomian, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga penerimaan negara melalui berbagai jenis pajak.
Fasilitas ini juga berdampak pada sektor lain seperti perdagangan, akomodasi, dan transportasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Bea Cukai Bekasi terus berkomitmen mendukung pertumbuhan industri dan optimalisasi penerimaan negara melalui berbagai program edukasi dan pendampingan yang tepat sasaran. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor industri, diharapkan perekonomian nasional dapat terus berkembang pesat,” tutup Yanti. (jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cek 2 Gudang Ekspedisi, Bea Cukai Teluk Bayur Temukan Rokok Ilegal, Banyak Banget!
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian