jpnn.com, KALIMANTAN BARAT - Atas peran dalam upaya penggagalan penyelundupan barang impor berupa burung kacer sebanyak 440 ekor di perbatasan Indonesia-Malaysia, Bea Cukai Kalimantan Barat memberikan secara langsung penghargaan kepada pegawai, ketua adat dan warga Segumon, pada Kamis (24/10).
Dengan tema "Bea Cukai Jara Bedoput Ngan Kita Bi Segumon", Bea Cukai lebih dekat dengan masyarakat Segumon dengan mensosialisasikan tugas pokok dan fungsi Bea Cukai khususnya di wilayah perbatasan.
BACA JUGA: Bea Cukai Bengkalis Canangkan Zona Integritas Wujudkan Wilayah Bebas Korupsi
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Kalimantan Barat, Rusman Hadi, memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat di Segumon yang mau bekerjasama membantu pemerintah dalam membantu pencegahan penyelundupan. “Kerja sama yang baik antara Bea Cukai dengan masyarakat ini harus terus dilakukan demi meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat, dan mengamankan penerimaan negara,” ujarnya.
Sejak Maret 2019, Bea Cukai telah mengoperasikan pos pengamanan Segumon yang merupakan salah satu pos lalu lintas barang masuk, terutama barang terlarang dan dibatasi, seperti narkoba, barang bekas, dan minuman keras. Dengan adanya pos tersebut dan kontribusi warga di Segumon, diharapkan dapat meningkatkan perekonimian masyarakat.
BACA JUGA: Bea Cukai Jambi Sita Puluhan Ribu Barang Ilegal, Nih Buktinya
“Hal ini merupakan peluang bagi masayarakat terutama warga disini karena Segumon merupakan salah satu jalur ekspor dan impor, apalagi akan dibangun pos lintas batas negara (PLBN) seperti Entikong, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin pesat,” tambah Rusman.
Apresiasi kepada warga merupakan salah satu bentuk sinergi untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan Bea Cukai. “Kedepannya jangan hanya sampai disini kerjasama dan sinerginya, namun bisa terus berlanjut kedepannya untuk menjadikan perbatasan Segumon, Kalimantan Barat dikenal masayarakat luas” tutup Rusman.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi