Bea Cukai Blitar Musnahkan BKC Ilegal Senilai Ratusan Juta, Ini Perinciannya

Rabu, 24 Juli 2024 – 21:38 WIB
Bea Cukai Blitar bersama Pemkab Tulungagung melaksanakan pemusnahan BKC ilegal pada Selasa (23/7). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Bea Cukai Blitar berkolaborasi dengan Pemkab Tulungagung menyelenggarakan pemusnahan barang milik negara (BMN) hasil penindakan di bidang cukai pada Selasa (23/7).

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Blitar Sutopo menyampaikan pemusnahan secara simbolis dilakukan dengan cara pembakaran yang dilaksanakan di halaman Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai Tulungagung.

BACA JUGA: Bea Cukai Mendampingi UMKM Asal Malang Ekspor 3,3 Ton Daun Talas ke Australia

Selanjutnya, sebagian besar BMN hasil penindakan tersebut dimusnahkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas II Blitar.

Sutopo merinci barang-barang yang dimusnahkan, meliputi rokok ilegal berjenis sigaret kretek mesin (SKM) sebanyak 364.913 batang, minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal sebanyak 1833,75 liter, dan tembakau iris (TIS) ilegal sebesar 3.845 gram.

BACA JUGA: Ekspor Puluhan Kendaraan Hasil Tadahan Jaringan Internasional ke Timor Leste Digagalkan

Dia mengungkapkan total nilai barang yang dimusnahkan diperkirakan mencapai Rp 464.534.725 dengan kerugian negara sebesar Rp 312.254.000.

Kegiatan ini turut dihadiri Pj Bupati Tulungagung, Kepala Satpol PP Kabupaten Tulungagung, perwakilan dari TNI dan Polri, serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tulungagung.

BACA JUGA: Pertama di Indonesia, Bea Cukai & BNN Ungkap Kasus Clandestine Lab Narkotika Jenis DMT

Sutopo menegaskan kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Bea Cukai dalam melindungi masyarakat dari peredaran barang-barang ilegal.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli, mendistribusikan, mengedarkan, atau menjual rokok ilegal.

"Karena selain merugikan negara, pelaku juga terancam hukuman sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Cukai,” tegas Sutopo mengingatkan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler