jpnn.com, SEMARANG - Bea Cukai terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah aktif menjalankan program courtesy visit (kunjungan dinas) seperti yang dilaksanakan Bea Cukai Jayapura, Bandar Lampung, dan Semarang.
BACA JUGA: Hibah Vaksin Perancis Tiba, Bea Cukai Soekarno-Hatta Percepat Layanan Impor
Contohnya seperti dilakukan Kepala Kantor Bea Cukai Semarang Sucipto yang mengunjungi dan berdialog langsung dengan Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
"Kami saling bertukar informasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang," kata Sucipto.
BACA JUGA: Operasi di Kudus, Bea Cukai Amankan Truk Pengangkut 1,2 Juta Batang Rokok Ilegal
Sucipto menyampaikan Bea Cukai siap membantu Pemda Semarang dalam kegiatan peningkatkan ekonomi nasional seperti pemberdayaan UMKM.
"Bupati juga menyambut baik dan bersedia memberikan data UMKM serta siap berkolaborasi dengan Bea Cukai dalam memajukan UMKM di Kabupaten Semarang," ujarnya.
BACA JUGA: Bea Cukai dan Polres Tanjung Perak Ungkap Modus Penyelundupan Sabu dari Malaysia
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
"Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dalam aplikasi DBHCHT agar manfaatnya dapat dinikmati masyarakat," tegasnya.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura Edy Susanto yang melakukan kunjungan kerja ke Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.
Kunjungan tersebut disambut hangat Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Muhlis Natsir.
"Kami saling berbagi informasi dan isu-isu terkini berkaitan dengan pelaksanaan tugas," kata Edy Susanto.
Edy berharap pertemuan ini dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi yang selama ini sudah terjalin antara Bea Cukai Jayapura dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura.
Kerja sama juga dilaksanakan Bea Cukai Lampung dan Lembaga Nasional Single Window (LNSW) mengenalkan sistem terintegrasi yang mutakhir bertajuk Single Submission Quarantine-Customs (SSmQC) kepada pengguna jasa layanan impor di Pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung, pada 22 September lalu.
Upaya ini mendukung percepatan perdagangan di wilayah tersebut.
Hadir di acara ini perwakilan dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).
Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung Esti Wiyandari menjelaskan SSmQC merupakan sistem yang memudahkan joint inspection antara Karantina dan Bea Cukai.
"Ini merupakan program inisiatif dalam merubah dan mempercepat proses bisnis dengan tujuan mengurangi repetisi pemeriksaan yang selama ini masih terjadi," jelas Esti.
Esti mengatakan melalui penerapan SSmQC yang didukung dengan kolaborasi profil risiko dari instansi Karantina dan Bea Cukai, cargo owner hanya perlu melakukan satu kali submit data terkait pemeriksaan barang melalui Sistem Indonesia National Single Window (INSW).
Dia berharap dengan sistem SSmQC ini, proses birokrasi pelayanan, khususnya di bidang impor dapat lebih cepat dan ringkas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi biaya dan waktu layanan.
Sehingga membantu pertumbuhan ekonomi untuk mendorong iklim logistik nasional yang lebih baik, khususnya di Provinsi Lampung. (mrk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi